PALANGKA
RAYA–
Kerugian demi kerugian yang dialami Perusahan Daerah Banama Tingang Makmur (PD
BTM), menjadi sorotan dewan saat rapat badan anggaran DPRD Kalteng bersama
Pemprov Kalteng yang dipimpin Sekda Kaltenf Fahrizal Fitri. Hampir seluruh
Anggota DPRD Kalteng mempertanyakan penyertaan modal PD BTM yang terus
mengalami kerugian setiap tahunnya.
Pimpinan Sidang Wakil Ketua II Jimmy Carter
menyampaikan perihal pertanyaan anggota dewan terkait siatuai dan kondisi PD
BTM yang terus merugi. Dengan berkeinginan penyertaan modal setiap tahun yang
dianggarkan dapat menghasilkan keuntungan bagi daerah, bukan sebaliknya.
“Menjadi pertanyaan rekan-rekan Anggota
DPRD Kalteng, adalah penyertaan modal PD BTM dan situasi perusahaan tersebut.
Sebab, sementara belum ada keuntungan yang diberikan perusahaan tersebut.
Kemudian juga sejauh mana usaha yang dijalankan, karena sampai saat ini belum
terlihat,” ucap Jimmy Carter.
Menjawab itu, Sekda Kalteng Fahrizal Fitri
mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan juga masih dalam pembenahan
terkait PD BTM. Sebab, pada 2017 lalu modal PD BTM di nolkan dalam rangka
perbaikan sistem dan manajemen. “Pada 2017 modalnya nol, semua
dikembalikan ke daerah. Karena banyak persoalan yang terjadi. Pada 2018 kita
melantik direksi saat itu sebetulnya, keuangan malah minus. Karena ada hutang
yang belum dibayarkan,” ujar Fahrizal Fitri.
Dia mengatakan, DPRD
Kalteng dan Pemprov Kalteng pada saat itu sepakat untuk menyertakan modal Rp 7
Miliar untuk dua tahun anggaran. Tahun pertama Rp 5 M dan tahun ke dua Rp 2
M. “Ini akan kami evaluasi dan benahi. Sebab, kita juga ingin PD BTM
memberikan pemasukan bagi daerah,” pungkasnya.