30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

DPRD Kalteng: Masih Ada Sekolah di Pelosok Siswanya Terpaksa Lesehan B

PALANGKA RAYA – Hingga saat ini ternyata masih banyak
fasilitas Pendidikan dan kesehatan khususnya di wilayah pedalaman kondisi
memprihatinkan. Kondisi tersebut ditemukan anggota DPRD Provinsi Kalteng periode
2019-2024 saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Katingan,
tepatnya di Kecamatan Katingan Kuala, beberapa waktu lalu.

“Kami temukan rumah para dokter
dan puskesmas di sana yang sangat menyedihkan serta tidak layak huni,” kata
Wakil Ketua Komisi III Bidang Kesejahteraan Rakyat Hj Siti Nafsyah kepada
Kalteng Pos, Kamis (9/1).

Menurutnya, hal ini memang cukup
miris karena tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan di pedalaman Kalteng
ternyata sangat memprihatinkan. Rumah guru dan rumah dokter yang kondisinya
sangat tidak manusiawi.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kalteng Bagikan Sembako Bagi Warga Terdampak Covid-19

“Kami sangat bersedih dan nangis
melihatnya pertama kali. Seolah tidak ada kebanggaan rasanya, mendengar capaian-capaian APBD oleh pemerintah daerah kalau keadaan mereka di pedalaman
masih seperti itu,” keluh Siti.

Karena keterbatasan sarana
prasarana yang ada, ruang belajar dan kursi meja mereka khususnya sejumlah
sekolah yang ada harus duduk di lantai saja. Karena kondisi lantai sudah hancur,
maka harus dialasi karton atau barang bekas lainnya.

“Siapa yang tidak nangis coba
meliat keadaan yang demikian. Apakah ini cerminan dari wajah pendidikan dan
kesehatan kita di pedalaman? Apakah kondisi ini dibiarkan terus menerus?,”
tanya Politikus Partai Golkar tersebut.

Nanmun realita tersebut memang
sungguh berbanding terbalik dangan kondisi yang berada diwilayah perkotaan.
Padahal guru-guru di sana banyak mendapatkan prestasi dan sekolahnya berbasis
kearifan lokal. Tahun 2018 mereka meraih 10 Besar Penulis Opini Kemendikbud,
Nominator Penulis Opini Sahabat Keluarga Kemendikbud, Panulis Tingkat Nasional
Guru Dikdas Berprestasi.

Baca Juga :  Tumbang Miwan Minim Sentuhan Pembangunan

Tahun 2019 mereka Juara 1 OGN IPS
Tingkat Propinsi Kalteng, Lulus Seleksi Penulis Inti Bangsa Dirjen Kebudayaan
Mendikbud, Juara 3 guru berprestasi SMP tingkat propinsi dan Juara 1 Lomba
Menulis Opini Tingkat Nasional PB PGRI serta semlah prestasi lainnya

“Ini yang harus diperhatikan dan
akan memperjuangkan mereka untuk masyarakat yang memang membutuhkannya.
Terutama pemenuhan fasilitas kesehatan dan pendidikan,” tegas Siti. (nue/ari/nto)

PALANGKA RAYA – Hingga saat ini ternyata masih banyak
fasilitas Pendidikan dan kesehatan khususnya di wilayah pedalaman kondisi
memprihatinkan. Kondisi tersebut ditemukan anggota DPRD Provinsi Kalteng periode
2019-2024 saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Katingan,
tepatnya di Kecamatan Katingan Kuala, beberapa waktu lalu.

“Kami temukan rumah para dokter
dan puskesmas di sana yang sangat menyedihkan serta tidak layak huni,” kata
Wakil Ketua Komisi III Bidang Kesejahteraan Rakyat Hj Siti Nafsyah kepada
Kalteng Pos, Kamis (9/1).

Menurutnya, hal ini memang cukup
miris karena tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan di pedalaman Kalteng
ternyata sangat memprihatinkan. Rumah guru dan rumah dokter yang kondisinya
sangat tidak manusiawi.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kalteng Bagikan Sembako Bagi Warga Terdampak Covid-19

“Kami sangat bersedih dan nangis
melihatnya pertama kali. Seolah tidak ada kebanggaan rasanya, mendengar capaian-capaian APBD oleh pemerintah daerah kalau keadaan mereka di pedalaman
masih seperti itu,” keluh Siti.

Karena keterbatasan sarana
prasarana yang ada, ruang belajar dan kursi meja mereka khususnya sejumlah
sekolah yang ada harus duduk di lantai saja. Karena kondisi lantai sudah hancur,
maka harus dialasi karton atau barang bekas lainnya.

“Siapa yang tidak nangis coba
meliat keadaan yang demikian. Apakah ini cerminan dari wajah pendidikan dan
kesehatan kita di pedalaman? Apakah kondisi ini dibiarkan terus menerus?,”
tanya Politikus Partai Golkar tersebut.

Nanmun realita tersebut memang
sungguh berbanding terbalik dangan kondisi yang berada diwilayah perkotaan.
Padahal guru-guru di sana banyak mendapatkan prestasi dan sekolahnya berbasis
kearifan lokal. Tahun 2018 mereka meraih 10 Besar Penulis Opini Kemendikbud,
Nominator Penulis Opini Sahabat Keluarga Kemendikbud, Panulis Tingkat Nasional
Guru Dikdas Berprestasi.

Baca Juga :  Tumbang Miwan Minim Sentuhan Pembangunan

Tahun 2019 mereka Juara 1 OGN IPS
Tingkat Propinsi Kalteng, Lulus Seleksi Penulis Inti Bangsa Dirjen Kebudayaan
Mendikbud, Juara 3 guru berprestasi SMP tingkat propinsi dan Juara 1 Lomba
Menulis Opini Tingkat Nasional PB PGRI serta semlah prestasi lainnya

“Ini yang harus diperhatikan dan
akan memperjuangkan mereka untuk masyarakat yang memang membutuhkannya.
Terutama pemenuhan fasilitas kesehatan dan pendidikan,” tegas Siti. (nue/ari/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru