30 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Pendistribusian yang Salah Picu Naiknya Harga Gas Bersubsidi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur mengeluhkan mahalnya harga jual gas ukuran 3 kilogram. Hal itu diungkapkan oleh Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan II Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, Alexius Esliter usai melakukan reses perseorangan di 10 desa 4 kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur pekan lalu.

“Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat, di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, diketahui harga jual gas elpiji ukuran 3 Kg di sana berkisar Rp 40 sampai Rp 50 ribu per tabungnya. Sangat jauh lebih mahal jika dibandingkan dari harga subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni berkisar Rp 18 ribu per tabungnya,” ujar Alex, Rabu (8/3).

Menurut Anggota Komisi I DPRD Kalteng, tingginya harga jual gas ukuran 3 Kg ini mungkin dikarenakan adanya kesalahan dalam pendistribusian. Pasalnya, jika melihat dari kondisi jalan di wilayah tersebut, beberapa titik yang mengalami kerusakan, meski tak semua. Sebab, beberapa jalan masih dapat dilalui dan berfungsi secara baik meski itu tidak semuanya telah dilapisi aspal.

Baca Juga :  Anggota KPU Kalteng Terpilih Harus Bekerja Sesuai Harapan Masyarakat

“Sehingga alasan untuk kendala jalan, hal ini dirasa tidak terlalu berpengaruh pada tingginya harga jual gas elpiji ukuran 3 Kg kepada masyarakat di wilayah pedesaan, akan tetapi lebih dikarenakan sistem pendistribusiannya selama ini melalui agen-agen distribusi yang ada di wilayah perkotaan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, sambung Alex sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu, ia juga pernah meminta agar pendistribusian gas elpiji ukuran 3Kg dapat diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Koperasi Desa (KopDes). Sehingga, diharapkan dapat benar-benar sampai ke desa, dan harga jualnya pun akan lebih terjangkau oleh masyarakat yang berada di desa.

“Sementara ini, Hal itu memang masih belum pernah dilakukan. Ketika ini benar-benar bisa diterapkan, maka saya meyakini harga jual gas elpiji ukuran 3Kg akan jauh lebih murah dan relatif lebih terjangkau oleh masyarakat di desa. Ya, maksimal untuk harga jual subsidi (+) ongkos angkutan, berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung,” katanya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kalteng Ajak Semua Elemen Perangi Korupsi

Selanjutnya, ia kembali mengatakan adapun aspirasi lainnya yang disampaikan oleh masyarakat, yakni mereka meminta kepada pemerintah daerah agar bisa membuka atau meningkatkan akses jalan penghubung antar desa.

Hal ini dirasakan sangat penting guna memberikan berbagai kemudahan dan kelancaran bagi masyarakat di desa, terutama untuk mendukung aktifitas sosial, pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Usulan lainnya, yakni masyarakat juga meminta solusi kepada pemerintah daerah (Pemda) atas harga sejumlah komoditi usaha, seperti harga karet dan rotan yang kini masih belum stabil di pasaran.

“Menindaklanjuti aspirasi segala aspirasi atau usulan tersebut, tentunya saya akan segera berkoordinasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur, supaya bisa mendorong instansi dinas dan pihak terkait lainnya agar bisa memperhatikan dan menindaklanjuti aspirasi dari warga di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan mengakomodir usulan tersebut kedalam program pembangunan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur kedepannya,” tandasnya.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur mengeluhkan mahalnya harga jual gas ukuran 3 kilogram. Hal itu diungkapkan oleh Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan II Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, Alexius Esliter usai melakukan reses perseorangan di 10 desa 4 kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur pekan lalu.

“Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat, di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, diketahui harga jual gas elpiji ukuran 3 Kg di sana berkisar Rp 40 sampai Rp 50 ribu per tabungnya. Sangat jauh lebih mahal jika dibandingkan dari harga subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni berkisar Rp 18 ribu per tabungnya,” ujar Alex, Rabu (8/3).

Menurut Anggota Komisi I DPRD Kalteng, tingginya harga jual gas ukuran 3 Kg ini mungkin dikarenakan adanya kesalahan dalam pendistribusian. Pasalnya, jika melihat dari kondisi jalan di wilayah tersebut, beberapa titik yang mengalami kerusakan, meski tak semua. Sebab, beberapa jalan masih dapat dilalui dan berfungsi secara baik meski itu tidak semuanya telah dilapisi aspal.

Baca Juga :  Anggota KPU Kalteng Terpilih Harus Bekerja Sesuai Harapan Masyarakat

“Sehingga alasan untuk kendala jalan, hal ini dirasa tidak terlalu berpengaruh pada tingginya harga jual gas elpiji ukuran 3 Kg kepada masyarakat di wilayah pedesaan, akan tetapi lebih dikarenakan sistem pendistribusiannya selama ini melalui agen-agen distribusi yang ada di wilayah perkotaan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, sambung Alex sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu, ia juga pernah meminta agar pendistribusian gas elpiji ukuran 3Kg dapat diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Koperasi Desa (KopDes). Sehingga, diharapkan dapat benar-benar sampai ke desa, dan harga jualnya pun akan lebih terjangkau oleh masyarakat yang berada di desa.

“Sementara ini, Hal itu memang masih belum pernah dilakukan. Ketika ini benar-benar bisa diterapkan, maka saya meyakini harga jual gas elpiji ukuran 3Kg akan jauh lebih murah dan relatif lebih terjangkau oleh masyarakat di desa. Ya, maksimal untuk harga jual subsidi (+) ongkos angkutan, berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung,” katanya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kalteng Ajak Semua Elemen Perangi Korupsi

Selanjutnya, ia kembali mengatakan adapun aspirasi lainnya yang disampaikan oleh masyarakat, yakni mereka meminta kepada pemerintah daerah agar bisa membuka atau meningkatkan akses jalan penghubung antar desa.

Hal ini dirasakan sangat penting guna memberikan berbagai kemudahan dan kelancaran bagi masyarakat di desa, terutama untuk mendukung aktifitas sosial, pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Usulan lainnya, yakni masyarakat juga meminta solusi kepada pemerintah daerah (Pemda) atas harga sejumlah komoditi usaha, seperti harga karet dan rotan yang kini masih belum stabil di pasaran.

“Menindaklanjuti aspirasi segala aspirasi atau usulan tersebut, tentunya saya akan segera berkoordinasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur, supaya bisa mendorong instansi dinas dan pihak terkait lainnya agar bisa memperhatikan dan menindaklanjuti aspirasi dari warga di sejumlah desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan mengakomodir usulan tersebut kedalam program pembangunan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur kedepannya,” tandasnya.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru