PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Penyakit menular DBD atau demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue, ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti Albopictus. Ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor, jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah menurun. Hal ini bisa menyebabkan syok, pendarahan internal, kegagalan organ, bahkan kematian, Senin (30/10).
Anggota DPRD Kota Palangkaraya Dr.Ir.M.Hasan Busyairi,M.A.P menjelaskan, pentingnya penanganan, guna mencegah penyakit dari virus nyamuk Aedes Aegypti Albopictus yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada masyarakat Kota Palangkaraya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan kebersihan sekitar.
“DBD ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Maka dari itu cegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti,” ujarnya.
Ketua Komisi C Bidang Kesejahteraan Rakyat itu menerangkan, sangat penting peranan masyarakat agar sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dapat dimulai dari pemberantasan tempat-tempat genangan air tempat berkembang biaknya sarang nyamuk. Hal itu guna pencegahan penyebaran DBD di Kota Palangkaraya.
Menurutnya, harus ada edukasi yang diberikan oleh pihak terkait, yakni edukasi pencegahan DBD untuk masyarakat Kota Palangkaraya. Mengingat upaya pencegahan ini adalah tugas bersama tidak hanya tugas pemerintahan.
“Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan edukasi, pencegahan DBD merupakan langkah positif dalam upaya menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman penyakit ini di Kota Palangkaraya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo mengatakan, kasus DBD di Palangkaraya mengalami peningkatan. Untuk Kota Palangkaraya sejak januari hingga 17 Oktober 2023 ada 241 kasus DBD yang terjadi, sementara untuk jumlah kematian disebabkan DBD ada satu kasus.
“Pada Agustus dan September angka kasus DBD diangka 50 dan 42 kasus. Sedangkan untuk Januari hingga juli kasus DBD dibawah angka 25 kasus,” tuturnya.
Andjar mengajak, masyarakat Kota Palangkaraya agar melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus. Untuk 3M menutup semua tempat penampungan air atau sumber air, menguras bak mandindan mendaur ulang barang bekas. Kemudian mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.
“Sedangkan untuk langkah Plus antara lain dengan melakukan penaburan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk,” pungkasnya. (tim)