PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dalam beberapa pekan terakhir, warga Kota Palangka Raya dihadapkan dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite. Kondisi ini menyebabkan antrean panjang di hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tak hanya pengendara roda dua, antrean juga dipenuhi kendaraan roda empat yang mengular hingga ke bahu jalan.
Kondisi tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Banyak pengendara rela menunggu berjam-jam hanya demi mendapatkan BBM. Tidak sedikit pula warga yang harus berpindah dari satu SPBU ke SPBU lain karena kehabisan stok pertalite.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Hap Baperdu, menyampaikan keprihatinannya dan meminta agar pihak-pihak terkait segera mengambil langkah konkret.
“Berdasarkan pengamatan kami, hampir semua SPBU di Kota Palangka Raya mengalami antrean yang cukup panjang. Ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemilik SPBU,” ujar Hap, Sabtu (31/5/2025).
Dirinya juga menyoroti dua kemungkinan utama penyebab kelangkaan ini. Menurutnya, bisa jadi jumlah suplai dari Pertamina berkurang, atau permintaan masyarakat meningkat drastis.
“Permintaan bisa saja naik karena banyaknya aktivitas di sekitar wilayah Palangka Raya, seperti kegiatan penambangan dan pembangunan,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kelangkaan BBM tak boleh dibiarkan karena berdampak langsung pada mobilitas dan aktivitas ekonomi warga. Ia mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemilik SPBU, pemerintah daerah, dan Pertamina agar permasalahan ini segera teratasi.
“Jangan sampai masyarakat yang betul-betul membutuhkan justru paling dirugikan,” tegas Legislator Fraksi PSI PERINDO itu.
Sebagai solusi, Hap menyarankan agar dilakukan evaluasi terhadap kebutuhan riil BBM di Kota Palangka Raya, sekaligus memastikan suplai dari pusat mencukupi. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi agar BBM tidak disalahgunakan atau disalurkan tidak sesuai aturan.
“Ketika suplai sudah mencukupi, maka perlu ada ketertiban dari pemegang izin SPBU dalam mendistribusikan BBM. Semuanya harus sesuai dengan ketentuan pemerintah,” katanya lebih lanjut.
Ia juga meminta pemerintah kota untuk tidak tinggal diam dan segera meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas di SPBU. Termasuk melakukan inspeksi mendadak jika diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa distribusi berjalan sesuai prosedur.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak SPBU, dan masyarakat, Hap Baperdu berharap kelangkaan pertalite bisa segera teratasi. Untuk itu, ia mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak melakukan penimbunan atau pembelian berlebihan yang justru memperparah situasi. (ndo/hnd)