33.7 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Perkuat Pendidikan Antisipasi Kasus Pernikahan Dini

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD  Kota Palangka Raya, Erlan Audri menyoroti maraknya kasus pernikahan dini di masyarakat Kota Palangka Raya.

Menurutnya, pernikahan antara laki-laki dan perempuan telah diatur dengan jelas dalam undang-undang. Namun realita di lapangan menunjukkan masih banyak terjadi kasus pernikahan dini yang ia nilai cukup memprihatinkan.

Erlan menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama dari fenomena ini, adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam pola pikir masyarakat.

“Pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang perkembangan mental dan pola pikir generasi muda. Pendidikan sebagai salah satu solusi kunci untuk mengurangi angka pernikahan dini di Indonesia,” ucapnya, Jumat (23/8/2024).

Baca Juga :  Kalteng Masih Minim Obyek Wisata Unggulan

Lebih lanjut, Erlan mengingatkan pentingnya mempersiapkan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045. Ia menekankan perlunya perbaikan di berbagai sektor, terutama pendidikan. Hal itu guna membangun generasi yang berkualitas.

“Kita harus membenahi banyak aspek, khususnya pendidikan untuk memastikan generasi mendatang lebih berkualitas,” jelasnya.

Dalam upaya mendorong partisipasi generasi muda, Erlan juga mengusulkan agar lebih banyak diadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat memotivasi.

“Salah satu caranya dengan menggelar festival-festival budaya yang dapat menjadi sarana pembelajaran sekaligus pelestarian budaya bagi generasi mendatang. Kita tidak boleh membiarkan budaya kita hilang di masa depan,”ujarnya. (*ndo/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD  Kota Palangka Raya, Erlan Audri menyoroti maraknya kasus pernikahan dini di masyarakat Kota Palangka Raya.

Menurutnya, pernikahan antara laki-laki dan perempuan telah diatur dengan jelas dalam undang-undang. Namun realita di lapangan menunjukkan masih banyak terjadi kasus pernikahan dini yang ia nilai cukup memprihatinkan.

Erlan menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama dari fenomena ini, adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam pola pikir masyarakat.

“Pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang perkembangan mental dan pola pikir generasi muda. Pendidikan sebagai salah satu solusi kunci untuk mengurangi angka pernikahan dini di Indonesia,” ucapnya, Jumat (23/8/2024).

Baca Juga :  Kalteng Masih Minim Obyek Wisata Unggulan

Lebih lanjut, Erlan mengingatkan pentingnya mempersiapkan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045. Ia menekankan perlunya perbaikan di berbagai sektor, terutama pendidikan. Hal itu guna membangun generasi yang berkualitas.

“Kita harus membenahi banyak aspek, khususnya pendidikan untuk memastikan generasi mendatang lebih berkualitas,” jelasnya.

Dalam upaya mendorong partisipasi generasi muda, Erlan juga mengusulkan agar lebih banyak diadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat memotivasi.

“Salah satu caranya dengan menggelar festival-festival budaya yang dapat menjadi sarana pembelajaran sekaligus pelestarian budaya bagi generasi mendatang. Kita tidak boleh membiarkan budaya kita hilang di masa depan,”ujarnya. (*ndo/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru