PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua II DPRD Kota Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung. Mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari kekuatan daerah yang tak ternilai. Ia menegaskan bahwa budaya bukan hal sepele yang bisa diabaikan.
Menurut Nenie, pelestarian budaya bukan hanya soal mempertahankan tradisi, tapi juga memiliki nilai ekonomi yang besar jika dikembangkan dengan tepat.
“Budaya itu bisa jadi penggerak ekonomi kreatif dan mendukung sektor pariwisata,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan. Bahwa budaya juga memiliki peran dalam memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat. Karena itu, ia mendorong agar sektor kebudayaan masuk dalam agenda prioritas pembangunan Kota Palangka Raya.
“Pemerintah daerah harus melihat budaya sebagai pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan, bukan sekadar pelengkap seremoni,” tegasnya.
Di era digital saat ini, ia juga melihat peluang besar untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda melalui media sosial. Menurutnya, platform digital bisa menjadi sarana kreatif untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan generasi muda, Nenie optimistis bahwa budaya lokal akan tetap hidup, bahkan mampu berkembang dan dikenal lebih luas di luar daerah. (ndo)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua II DPRD Kota Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung. Mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari kekuatan daerah yang tak ternilai. Ia menegaskan bahwa budaya bukan hal sepele yang bisa diabaikan.
Menurut Nenie, pelestarian budaya bukan hanya soal mempertahankan tradisi, tapi juga memiliki nilai ekonomi yang besar jika dikembangkan dengan tepat.
“Budaya itu bisa jadi penggerak ekonomi kreatif dan mendukung sektor pariwisata,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan. Bahwa budaya juga memiliki peran dalam memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat. Karena itu, ia mendorong agar sektor kebudayaan masuk dalam agenda prioritas pembangunan Kota Palangka Raya.
“Pemerintah daerah harus melihat budaya sebagai pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan, bukan sekadar pelengkap seremoni,” tegasnya.
Di era digital saat ini, ia juga melihat peluang besar untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda melalui media sosial. Menurutnya, platform digital bisa menjadi sarana kreatif untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan generasi muda, Nenie optimistis bahwa budaya lokal akan tetap hidup, bahkan mampu berkembang dan dikenal lebih luas di luar daerah. (ndo)
