26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tekan Kemiskinan Ekstrem dengan Bantuan Stimulan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kemiskinan Ekstrem terjadi di Kota Palangka sejak Tahun 2019, hal ini terjadi karena kurangnya pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dalam hal ini ialah pemenuhan kebutuhan primer seperti makanan bergizi, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan tempat tinggal.

Anggota DPRD Kota Palangkaraya Ketua Komisi C Bidang Kesejahteraan Rakyat Dr.Ir. M. Hasan Busyairi, M.A.P menjelaskan, pihaknya mengetahui dari dinas terkait yaitu Dinas Sosial mengenai penduduk Kota Palangkaraya yang sekarang sedang mengalami kemiskinan ekstrem dalam proses pendataan.

“Untuk informasi dahulu terjadi kemiskinan ekstrem di Kota Palangkaraya pada 2019 sampai 2021, karena dampak Covid-19 warga takut terpapar,” ujarnya.

Menurutnya, saat tahun Covid-19 gencar-gencarnya, banyak masyarakat Kota Palangkaraya enggan untuk bekerja yang mengakibatkan angka kemiskinan ekstrem kian meningkat di kota se tempat.

Baca Juga :  SKY : Guru Berperan Penting Menciptakan Generasi Berkualitas

“Jangankan untuk bekerja, saat itu warga Kota Palangkaraya untuk keluar rumah saja enggan, dengan alasan takut tertular virus yang mematikan tersebut,” ucapnya

Namun sekarang, lanjut Ketua Komisi C itu kemiskinan ekstrem mulai bisa ditekan dengan diberikannya stimulan-stimulan oleh pihak Pemko dengan mengeluarkan anggaran BTT (Anggaran Darurat) yang dimana anggaran ini dikhususkan untuk keadaan mendesak semisal kasus virus Covid-19 terdahulu.

Di anggaran Tahun 2024 mendatang salah satu tujuannya adalah memberikan dukungan kepada masyarakat untuk ikut berkiprah dalam pembangunan ekonomi, khususnya Kota cantik ini dan berharap dengan adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berdampak pada pertumbuhan ekonomi di lingkup masyakarat agar masalah kemiskinan dapat ditekan.

Baca Juga :  Terjadi Pertumbuhan Penduduk, Begini Tanggapan Dewan

“Untuk sekarang sudah diberikan bantuan, pasar pangan murah serentak dengan tujuan mendongkrak dan mengurangi tekanan kemiskinan dimasa depan. Hal tersebut mengingat pandemi Covid-19 telah berakhir,” pungkasnya. (tim)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kemiskinan Ekstrem terjadi di Kota Palangka sejak Tahun 2019, hal ini terjadi karena kurangnya pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dalam hal ini ialah pemenuhan kebutuhan primer seperti makanan bergizi, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan tempat tinggal.

Anggota DPRD Kota Palangkaraya Ketua Komisi C Bidang Kesejahteraan Rakyat Dr.Ir. M. Hasan Busyairi, M.A.P menjelaskan, pihaknya mengetahui dari dinas terkait yaitu Dinas Sosial mengenai penduduk Kota Palangkaraya yang sekarang sedang mengalami kemiskinan ekstrem dalam proses pendataan.

“Untuk informasi dahulu terjadi kemiskinan ekstrem di Kota Palangkaraya pada 2019 sampai 2021, karena dampak Covid-19 warga takut terpapar,” ujarnya.

Menurutnya, saat tahun Covid-19 gencar-gencarnya, banyak masyarakat Kota Palangkaraya enggan untuk bekerja yang mengakibatkan angka kemiskinan ekstrem kian meningkat di kota se tempat.

Baca Juga :  SKY : Guru Berperan Penting Menciptakan Generasi Berkualitas

“Jangankan untuk bekerja, saat itu warga Kota Palangkaraya untuk keluar rumah saja enggan, dengan alasan takut tertular virus yang mematikan tersebut,” ucapnya

Namun sekarang, lanjut Ketua Komisi C itu kemiskinan ekstrem mulai bisa ditekan dengan diberikannya stimulan-stimulan oleh pihak Pemko dengan mengeluarkan anggaran BTT (Anggaran Darurat) yang dimana anggaran ini dikhususkan untuk keadaan mendesak semisal kasus virus Covid-19 terdahulu.

Di anggaran Tahun 2024 mendatang salah satu tujuannya adalah memberikan dukungan kepada masyarakat untuk ikut berkiprah dalam pembangunan ekonomi, khususnya Kota cantik ini dan berharap dengan adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berdampak pada pertumbuhan ekonomi di lingkup masyakarat agar masalah kemiskinan dapat ditekan.

Baca Juga :  Terjadi Pertumbuhan Penduduk, Begini Tanggapan Dewan

“Untuk sekarang sudah diberikan bantuan, pasar pangan murah serentak dengan tujuan mendongkrak dan mengurangi tekanan kemiskinan dimasa depan. Hal tersebut mengingat pandemi Covid-19 telah berakhir,” pungkasnya. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru