PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari. Melihat sektor perikanan memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, jika dikelola dengan perencanaan matang dan melibatkan masyarakat secara langsung.
“Kita harus melihatnya dari hulu sampai hilir, jangan hanya bicara produksi. Nilai tambah itu ada di pengolahan dan pemasaran,” ujarnya pada Rabu (17/9/2025).
Tantawi menilai, potensi perikanan tidak hanya sebatas pada hasil tangkapan atau budi daya ikan, melainkan juga peluang usaha turunan yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga.
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, Kota Palangka Raya memiliki modal geografis yang mendukung, dengan banyaknya sungai, rawa, dan danau yang tersebar di berbagai wilayah. Menurutnya ini merupakan keunggulan yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai basis pembangunan ekonomi masyarakat berbasis perairan.
“Untuk itu penting adanya pembinaan dan pendampingan bagi nelayan serta pembudi daya ikan dengan menyediakan fasilitas yang memadai, baik berupa sarana produksi maupun akses terhadap permodalan,” ujarnya.
Tantawi juga menyoroti produk perikanan lokal harus didorong masuk ke pasar yang lebih luas, dengan melakukan berbagai inovasi. Mulai dari pengemasan, standardisasi kualitas, serta sertifikasi produk menjadi langkah penting agar produk perikanan dari Kota Palangka Raya mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional.
DPRD Kota Palangka Raya mengapresiasi upaya pemerintah kota dalam menekan praktik illegal fishing. Sehingga dengan menjaga keberlanjutan sumber daya ikan menjadikan modal utama untuk menjamin keberlangsungan ekonomi perikanan.
“Kalau sumber daya ikannya habis karena dieksploitasi secara serampangan, maka hilang juga sumber penghidupan masyarakat. Jadi pengawasan terhadap aktivitas perikanan harus benar-benar ditegakkan,” tuturnya.
Selain untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, Tantawi menekankan, sektor perikanan juga dinilai mampu mendorong tumbuhnya usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Produk olahan berbasis ikan seperti abon, keripik, hingga ikan asap, berpotensi menjadi ikon kuliner lokal yang dapat memperkuat identitas Kota Palangka Raya.
Tantawi berharap, generasi muda tidak ragu untuk terlibat dalam sektor ini, sebab, pemanfaatan teknologi digital, promosi lewat media sosial, serta pengembangan ekowisata berbasis perikanan bisa menjadi ruang baru bagi anak muda untuk berinovasi.
“Kalau nelayan dan pembudi daya diberi ruang untuk berkembang, maka hasilnya akan langsung berdampak pada kesejahteraan keluarga mereka. Itulah yang kita sebut ekonomi kerakyatan, tumbuh dari bawah dan menghidupi banyak orang,” tutupnya. (jef)