26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Pencegahan Bencana, BPBD Perlu Pemetaan Wilayah-Wilayah Berpotensi Ter

PALANGKA
RAYA-

Komisi C DPRD Kota Palangka Raya melaksanakan rapat
kerja bersama dengan mitra kerjanya yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD).

Usai rapat,
Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya M Hasan
Busyari menjelaskan, ada beberapa kesimpulan seperti terkait mitigasi dan pemetaan
potensi bencana menjadi langkah pe
nting dilakukan BPBD
dalam upaya mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana.

Penanganan
bencana di Kota Palangka Raya selama ini berbeda dengan daerah lain, terutama
pada tingkat rawan potensi bencana. 
Contoh, banjir bandang bencana ini kerap kali menimbulkan kerugian
materi hingga korban jiwa, sementara di Kota Palangka Raya sampai saat ini
belum ada tanda-tanda terjadinya potensi bencana  tersebut.

Baca Juga :  Soal Peniadaan Mudik Lebaran, Ketua DPRD Kota Bilang Begini

“Dampaknya
hanya lebih kepada banjir genangan akibat curah hujan tinggi, atau banjir
yang  diakibatkan meluapnya air sungai.
Untuk itu kami rasa program mitigasi dan mapping harus dijalankan,” jelasnya.

Hasan
Busyari mengatakan, komisi C siap mendorong BPBD Kota Palangka Raya dalam upaya
pencegahan dini menanggulangi bencana. Terlebih saat ini Kota Cantik masih
diwarnai dengan curah hujan yang cukup tinggi dan ekstrim sehingga potensi
banjir bisa saja terjadi.

Politisi
Golkar tersebut mengingatkan, jika selain mitigasi bencana atau pencegahan awal
bencana, BPBD juga perlu melakukan pemetaan pada wilayah-wilayah berpotensi
terdampak bencana. Seperti, Mendawai, Flamboyan Bawah, kawasan Temanggung
Tilung.

Hasan
berharap, upaya antisipasi tersebut harus didukung dengan sinergitas dari semua
elemen masyarakat. Pihaknya menyarankan agar BPBD rutin melaksanakan
sosialisasi  sehingga masyarakat dapat
proaktif dalam pencegahan bencana. (pra/ari
/dar)

Baca Juga :  DPRD Pulpis Belajar Pengelolaan Hibah Bansos dan Vaksinasi Covid-19 di

PALANGKA
RAYA-

Komisi C DPRD Kota Palangka Raya melaksanakan rapat
kerja bersama dengan mitra kerjanya yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD).

Usai rapat,
Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya M Hasan
Busyari menjelaskan, ada beberapa kesimpulan seperti terkait mitigasi dan pemetaan
potensi bencana menjadi langkah pe
nting dilakukan BPBD
dalam upaya mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana.

Penanganan
bencana di Kota Palangka Raya selama ini berbeda dengan daerah lain, terutama
pada tingkat rawan potensi bencana. 
Contoh, banjir bandang bencana ini kerap kali menimbulkan kerugian
materi hingga korban jiwa, sementara di Kota Palangka Raya sampai saat ini
belum ada tanda-tanda terjadinya potensi bencana  tersebut.

Baca Juga :  Soal Peniadaan Mudik Lebaran, Ketua DPRD Kota Bilang Begini

“Dampaknya
hanya lebih kepada banjir genangan akibat curah hujan tinggi, atau banjir
yang  diakibatkan meluapnya air sungai.
Untuk itu kami rasa program mitigasi dan mapping harus dijalankan,” jelasnya.

Hasan
Busyari mengatakan, komisi C siap mendorong BPBD Kota Palangka Raya dalam upaya
pencegahan dini menanggulangi bencana. Terlebih saat ini Kota Cantik masih
diwarnai dengan curah hujan yang cukup tinggi dan ekstrim sehingga potensi
banjir bisa saja terjadi.

Politisi
Golkar tersebut mengingatkan, jika selain mitigasi bencana atau pencegahan awal
bencana, BPBD juga perlu melakukan pemetaan pada wilayah-wilayah berpotensi
terdampak bencana. Seperti, Mendawai, Flamboyan Bawah, kawasan Temanggung
Tilung.

Hasan
berharap, upaya antisipasi tersebut harus didukung dengan sinergitas dari semua
elemen masyarakat. Pihaknya menyarankan agar BPBD rutin melaksanakan
sosialisasi  sehingga masyarakat dapat
proaktif dalam pencegahan bencana. (pra/ari
/dar)

Baca Juga :  DPRD Pulpis Belajar Pengelolaan Hibah Bansos dan Vaksinasi Covid-19 di

Terpopuler

Artikel Terbaru