PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya, Noorkhalis Ridha. Menekankan pentingnya keterlibatan komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan.
Menurutnya, MPA memiliki peran vital sebagai ujung tombak dalam deteksi dini kebakaran. “Kehadiran MPA di lapangan sangat strategis. Mereka adalah yang pertama kali melihat dan merespons potensi kebakaran, terutama di daerah yang sulit dijangkau,” ujar Noorkhalis, Selasa (10/6/2025).
Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan MPA tidak cukup hanya dengan memiliki alat pemadam. Diperlukan juga pelatihan yang terus-menerus dan penguatan sistem komunikasi lapangan agar respons bisa dilakukan secara cepat dan efektif.
“MPA perlu diberi pelatihan teknis secara rutin agar kemampuan deteksi dini mereka meningkat. Selain itu, sistem komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah dan aparat juga harus diperkuat,” jelasnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mendorong agar pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan MPA, tetapi juga turut aktif memberikan dukungan penuh, baik dari sisi anggaran maupun logistik. Ia menilai keberhasilan penanganan karhutla bergantung pada sinergi seluruh pihak.
“Kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting, apalagi menjelang musim kemarau yang biasanya meningkatkan risiko kebakaran. Dukungan berkelanjutan untuk MPA adalah investasi jangka panjang dalam perlindungan lingkungan,” pungkasnya. (ndo)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya, Noorkhalis Ridha. Menekankan pentingnya keterlibatan komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan.
Menurutnya, MPA memiliki peran vital sebagai ujung tombak dalam deteksi dini kebakaran. “Kehadiran MPA di lapangan sangat strategis. Mereka adalah yang pertama kali melihat dan merespons potensi kebakaran, terutama di daerah yang sulit dijangkau,” ujar Noorkhalis, Selasa (10/6/2025).
Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan MPA tidak cukup hanya dengan memiliki alat pemadam. Diperlukan juga pelatihan yang terus-menerus dan penguatan sistem komunikasi lapangan agar respons bisa dilakukan secara cepat dan efektif.
“MPA perlu diberi pelatihan teknis secara rutin agar kemampuan deteksi dini mereka meningkat. Selain itu, sistem komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah dan aparat juga harus diperkuat,” jelasnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mendorong agar pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan MPA, tetapi juga turut aktif memberikan dukungan penuh, baik dari sisi anggaran maupun logistik. Ia menilai keberhasilan penanganan karhutla bergantung pada sinergi seluruh pihak.
“Kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting, apalagi menjelang musim kemarau yang biasanya meningkatkan risiko kebakaran. Dukungan berkelanjutan untuk MPA adalah investasi jangka panjang dalam perlindungan lingkungan,” pungkasnya. (ndo)
