PALANGKA RAYA-Walaupun
beberapa waktu lalu Kota Cantik Palangka Raya diguyur hujan, namun kabut asap
kembali pekat menyelimuti akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sehingga
menjadi perhatian Pemerintahan Kota (Pemko) Palangka Raya untuk penanganan
terutama sektor pendidikan.
Anggota DPRD Kota Palangka
Raya, Ruselita mengatakan, pemko melalui dinas terkait mengambil kebijakan mengenai
kembali diberlakukannya pengurangan jam belajar sebab dampak negatif kabut asap
untuk anak-anak sekolah.
Misalnya, anak usia
sekolah pada tingkatan PAUD, TK dan SD sangatlah rawan terganggu kesehatannya
pada musim kemarau dank abut asap seperti ini. Tapi jika memang kabut asap
masih dianggap ada dalam ambang batas normal mungkin tidak perlu sampai
diliburkan, hanya dihimbau untuk semua bisa memakai masker ketika berada diluar
rumah dan mengurangi jam pelajaran di sekolah.
“Memang sebaiknya
pemerintah bisa segera menyikapi kondisi kualitas udara yang mulai menurun
seperti ini dan sudah diatas ambang sehat. Ini artinya kabut asap dikhawatirkan
mampu memberikan efek buruk bagi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak usia
sekolah,†tegas Ruselita kepada baru-baru ini.(ari)