33.5 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Kurangi Dampak Kenaikan BBM, Perbanyak Kegiatan Padat Karya

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO  – Anggota Komisi B DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery, meminta pemerintah daerah setempat memperbanyak kegiatan padat karya untuk mengurangi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Dia mengatakan, padat karya merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia dibandingkan tenaga mesin. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Solusinya dengan memperbanyak kegiatan padat karya, meskipun itu tidak mengatasi persoalan tapi mampu mengurangi dampaknya bagi masyarakat kecil,” katanya, Minggu (4/9).

Menurutnya kegiatan padat karya akan memberikan jaminan bagi masyarakat yang ekonominya terpuruk di tengah mahalnya harga BBM. Apalagi kenaikan BBM pasti berimbas pada kenaikan harga barang maupun kebutuhan pokok lainnya.

Baca Juga :  Dewan Ingatkan Soal Kamtibmas di Pasar Ramadan

“Naiknya harga BBM ini sudah dipertimbangkan pemerintah dengan melihat aspek-aspek terkaitnya. Karena ini sudah bulat, maka pemerintah daerah wajib merespon dengan kebijakan strategis,” imbuh Legislator dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).

Diketahui, harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO  – Anggota Komisi B DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery, meminta pemerintah daerah setempat memperbanyak kegiatan padat karya untuk mengurangi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Dia mengatakan, padat karya merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia dibandingkan tenaga mesin. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Solusinya dengan memperbanyak kegiatan padat karya, meskipun itu tidak mengatasi persoalan tapi mampu mengurangi dampaknya bagi masyarakat kecil,” katanya, Minggu (4/9).

Menurutnya kegiatan padat karya akan memberikan jaminan bagi masyarakat yang ekonominya terpuruk di tengah mahalnya harga BBM. Apalagi kenaikan BBM pasti berimbas pada kenaikan harga barang maupun kebutuhan pokok lainnya.

Baca Juga :  Dewan Ingatkan Soal Kamtibmas di Pasar Ramadan

“Naiknya harga BBM ini sudah dipertimbangkan pemerintah dengan melihat aspek-aspek terkaitnya. Karena ini sudah bulat, maka pemerintah daerah wajib merespon dengan kebijakan strategis,” imbuh Legislator dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).

Diketahui, harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru