PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wacana pengembalian Ujian Nasional (UN) bagi peserta didik menjadi perbincangan setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengisyaratkan kemungkinan penyelenggaraannya dalam waktu dekat ini. Hal ini memicu berbagai reaksi. Baik dari kalangan pendidik, orang tua, maupun legislatif daerah.
Salah satu tanggapan positif pun hadir dari Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim. Menurutnya, UN berperan penting sebagai tolok ukur kompetensi siswa sebelum mereka dinyatakan lulus dari satuan pendidikan masing-masing. Dengan adanya ujian, standar kelulusan menjadi lebih terjamin dan berkualitas.
Arif menilai, tanpa UN, lulusan sekolah berpotensi kehilangan standar kompetensi yang jelas. Ia khawatir tanpa adanya ujian akhir yang terstruktur, siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar dan hanya mengejar kelulusan tanpa menguasai materi dengan baik.
“Ujian ini bukan hanya formalitas, tetapi juga bagian dari seleksi alam dalam dunia pendidikan. Jika tidak ada evaluasi yang jelas, dikhawatirkan akan muncul lulusan yang kurang siap bersaing di dunia kerja maupun pendidikan lebih tinggi,” ujarnya saat ditemui Prokalteng.co, Selasa (4/2/2025).
Selain itu, ia menyoroti dampak dari dihapuskannya UN dalam beberapa tahun terakhir, seperti menurunnya semangat belajar siswa.
“Banyak peserta didik yang kurang disiplin dalam belajar di rumah karena tidak ada target akademik yang harus dicapai melalui ujian akhir,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, juga menambahkan bahwa kehadiran UN kembali dapat mendorong terciptanya persaingan sehat di kalangan siswa. Mereka akan lebih bersemangat belajar demi memperoleh hasil terbaik yang nantinya berguna untuk jenjang pendidikan berikutnya.
“Jika kompetisi berjalan dengan sehat, maka siswa akan lebih terpacu untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Baik secara mandiri di rumah maupun dengan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah,” pungkasnya. (ndo)