PALANGKA RAYA- Pemerintah Kota (Pemko) Palangka
Raya terus berupaya mencari strategi untuk meminimalkan penyebaran wabah Corona
Virus Disease 2019 atau Covid-19. Beberapa program sudah diterapkan mulai dari
status siaga bencana non alam, pembatasan sosial kelurahan humanis (PSKH)
sampai dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Belum lama ini, muncul strategi baru yang akan
digunakan pemerintah melalui tim gugus untuk memutus penularan wabah Covid-19,
yaitu penerapan new normal. Sementara program tersebut dapat dilakukan apabila
infeksi virus sudah dapat dikendalikan, kemudian indikator yang jelas untuk
menyatakan virus tersebut dapat dikendalikan.
Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya
M Hasan Busyairi yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengatakan, new
normal diberlakukan apabila tren positif sudah mulai menurun, jumlah
penularannya rendah, tidak ada lagi klaster besar, memiliki kemampuan
diagnosis, serta memiliki fasilitas untuk melakukan karantina.
Lantaran belum bisa diterapkan, ia mengimbau
agar pemko memaksimalkan posko per wilayah yang sudah ada maupun hasil inovasi
RT, RW dan lurah.
“Menjaga jarak fisik serta meningkatkan
kesadaran adalah hal utama yang harus dilakukan masyarakat saat ini untuk
mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Kemudian,
untuk penanganan Covid-19 dapat lebih difokuskan ke posko mandiri di wilayahnya
masing-masing,†jelas Hasan kepada Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), Selasa
(2/6).
Politikus dari Fraksi Golkar ini pun prihatin
dengan tren kenaikan kasus masyarakat yang terinfeksi penularan Covid-19
melalui data yang dirilis Tim Gugus Tugas setiap harinya. Terutama pada wilayah
Kota Palangka Raya, yang mana klaster Pasar Besar dalam kurun waktu kurang
lebih dua pekan sebanyak 40 warga yang terpapar dan positif Covid-19.
“Tentunya hal ini tidak lepas dari masih
kurangnya pemahaman masyarakat akan bahaya Covid-19, dan tingkat kesadaran
untuk mengikuti aturan pemerintah yang masih minim membuat kasus orang
terinfeksi jadi makin bertambah,†ujarnya.
Selain itu anggota legislatif dari daerah
terpilih (Dapil) III meliputi Kecamatan Sebangau dan Pahandut ini juga
menyarankan kepada pemerintah agar makin gencar memberikan sosialisasi kepada
masyarakat, terutama pada klaster Pasar Besar sebagai upaya meminimalkan
penularan Covid-19.
“Kami harap masyarakat bisa bekerja sama dengan
pemerintah, dengan menaati protokol kesehatan. Di antaranya mencuci tangan,
jaga jarak, selalu mengenakan masker, menjaga kesehatan, dan apabila merasa
kondisi badan kurang sehat lakukan isolasi mandiri. Karena dibutuhkan kerja
sama untuk memerangi mata rantai Covid-19 ini,†kata Hasan.