34.1 C
Jakarta
Monday, September 8, 2025

Dewan: Dapur Gizi Harus Jangkau Wilayah Terpencil

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) agar menjangkau wilayah terpencil seperti Kecamatan Rakumpit dan Tangkiling.

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada lima dapur SPPG yang beroperasi di Palangka Raya dan ke depan akan terus diperluas sesuai zonasi sekolah.

“Prioritas kita adalah daerah-daerah jauh dari pusat kota, seperti Rakumpit dan Tangkiling. Itu yang masih terus kami koordinasikan,” ujar Jati, Selasa (2/9/2025).

Jati menambahkan, penyediaan makanan bergizi untuk siswa dilakukan melalui seleksi ketat, agar dapat memenuhi kebutuhan gizi siswa.

“Semua menu sudah dianalisa dari sisi gizi, mulai kekurangan, kelemahan, sampai perbaikannya. Pemantauan juga dilakukan melalui masukan dari siswa,” jelasnya.

Baca Juga :  Pasien Jangan Ditumpuk, Bahkan Setengah Tahun Menunggu Antrean

Menurutnya, program gizi sekolah ini akan berjalan dinamis sesuai kebutuhan siswa, sekaligus menjadi upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan pelajar di Palangka Raya.

Lebih lanjut, Jati menekankan program ini tidak hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kesehatan siswa agar tetap fokus belajar. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) agar menjangkau wilayah terpencil seperti Kecamatan Rakumpit dan Tangkiling.

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada lima dapur SPPG yang beroperasi di Palangka Raya dan ke depan akan terus diperluas sesuai zonasi sekolah.

“Prioritas kita adalah daerah-daerah jauh dari pusat kota, seperti Rakumpit dan Tangkiling. Itu yang masih terus kami koordinasikan,” ujar Jati, Selasa (2/9/2025).

Jati menambahkan, penyediaan makanan bergizi untuk siswa dilakukan melalui seleksi ketat, agar dapat memenuhi kebutuhan gizi siswa.

“Semua menu sudah dianalisa dari sisi gizi, mulai kekurangan, kelemahan, sampai perbaikannya. Pemantauan juga dilakukan melalui masukan dari siswa,” jelasnya.

Baca Juga :  Pasien Jangan Ditumpuk, Bahkan Setengah Tahun Menunggu Antrean

Menurutnya, program gizi sekolah ini akan berjalan dinamis sesuai kebutuhan siswa, sekaligus menjadi upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan pelajar di Palangka Raya.

Lebih lanjut, Jati menekankan program ini tidak hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kesehatan siswa agar tetap fokus belajar. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru