27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

Stunting Dinilai Penghambat Kualitas SDM

PURUK CAHU,PROKALTENG.CO-Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Murung Raya (Mura) mendukung intervensi serentak, pencegahan stunting di Kabupaten setempat tahun 2024.

Anggota DPRD Murung Raya, Olivia Wiswanti mengatakan, permasalahan stunting menjadi penghambat terbesar dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena tidak hanya merugikan dari segi Kesehatan, tapi juga dari sisi produktivitas dan ekonomi.

Stunting juga dapat mengindikasikan, masih adanya permasalahan dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar. Khususnya bidang kesehatan, sehingga fungsi pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting secara luas belum tersedia, dalam skala dan kualitas yang memadai.

“Salah satu penyebabnya adalah, tidak tersedianya data yang akurat yang dapat diharmonisasikan oleh setiap stakeholders baik pemerintahan maupun swasta, dalam pemberian layanan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” terangnya, Selasa (11/6).

Baca Juga :  SEMARAK! Ribuan Peserta Antusias Ikuti Karnaval Budaya

Gerakan pengukuran dan intervensi serentak ini, dilaksanakan selama bulan Juni 2024 dan akan dievaluasi dan didiseminasikan hasilnya pada bulan Juli 2024.

“Gerakan ini adalah kebijakan inovatif sebagai gerakan bersama yang melibatkan semua pemangku kepentingan, dari tingkat pusat hingga pemerintah desa, untuk mencegah bertambahnya kasus stunting baru,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengoptimalkan layanan intervensi spesifi k dan sensitif, didukung tersedianya data yang akurat dan kredibel. Sehingga program penanganan stunting semakin terarah serta tepat sasaran. (dad/kpg)

PURUK CAHU,PROKALTENG.CO-Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Murung Raya (Mura) mendukung intervensi serentak, pencegahan stunting di Kabupaten setempat tahun 2024.

Anggota DPRD Murung Raya, Olivia Wiswanti mengatakan, permasalahan stunting menjadi penghambat terbesar dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena tidak hanya merugikan dari segi Kesehatan, tapi juga dari sisi produktivitas dan ekonomi.

Stunting juga dapat mengindikasikan, masih adanya permasalahan dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar. Khususnya bidang kesehatan, sehingga fungsi pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting secara luas belum tersedia, dalam skala dan kualitas yang memadai.

“Salah satu penyebabnya adalah, tidak tersedianya data yang akurat yang dapat diharmonisasikan oleh setiap stakeholders baik pemerintahan maupun swasta, dalam pemberian layanan yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” terangnya, Selasa (11/6).

Baca Juga :  SEMARAK! Ribuan Peserta Antusias Ikuti Karnaval Budaya

Gerakan pengukuran dan intervensi serentak ini, dilaksanakan selama bulan Juni 2024 dan akan dievaluasi dan didiseminasikan hasilnya pada bulan Juli 2024.

“Gerakan ini adalah kebijakan inovatif sebagai gerakan bersama yang melibatkan semua pemangku kepentingan, dari tingkat pusat hingga pemerintah desa, untuk mencegah bertambahnya kasus stunting baru,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengoptimalkan layanan intervensi spesifi k dan sensitif, didukung tersedianya data yang akurat dan kredibel. Sehingga program penanganan stunting semakin terarah serta tepat sasaran. (dad/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru