30.2 C
Jakarta
Tuesday, December 2, 2025

Deretan Keluhan Warga Kujan Mengalir ke DPRD

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Deretan keluhan warga Desa Kujan langsung mengalir kepada para anggota DPRD Lamandau saat reses Dapil 1 digelar di balai desa setempat. Berbagai persoalan mulai dari infrastruktur, narkotika, hingga kebutuhan layanan dasar menjadi fokus yang paling banyak disuarakan warga.

Reses yang dipimpin Wakil Ketua II DPRD Lamandau, Riko Porwanto, itu menghadirkan ruang terbuka bagi warga untuk menyampaikan persoalan yang selama ini mereka rasakan. Kehadiran Riko dan jajaran anggota DPRD disambut Kepala Desa Kujan, tokoh masyarakat, hingga ratusan warga yang memadati balai desa.

Kepala Desa Kujan, Ronny Sanjaya, membuka kegiatan dengan apresiasi kepada rombongan DPRD.

“Kami senang karena DPRD mau turun langsung dan mendengar keluhan warga. Ini kesempatan bagi masyarakat menyampaikan masalah yang mereka hadapi sehari-hari,” ujarnya.

Selama dua jam kegiatan berlangsung, warga silih berganti menyampaikan persoalan. Infrastruktur desa, maraknya narkotika, kerusakan lapangan sepakbola, persoalan drainase, hingga kebutuhan penambahan PAUD menjadi isu yang paling banyak ditanyakan.

Amran, salah satu warga yang aktif menyampaikan aspirasi, menuturkan sejumlah poin yang diajukan warga.

“Di desa ini narkoba makin marak. RT 9 juga sudah terlalu padat, lebih dari 500 KK. Kami minta ditambah RT agar pengelolaannya lebih efektif. Kami juga usulkan jalan Trans Kalimantan dari jembatan Kujan dibuat lurus jadi jalan lingkar luar,” kata Amran, Selasa (2/12).

Electronic money exchangers listing
Baca Juga :  Wujudkan Profesionalisme TNI dengan Bersikap Netral Pada Pemilu dan Pilkada

Masalah narkotika, lanjutnya, sudah meresahkan karena mulai menjangkiti pemuda.

“Kami khawatir masa depan anak-anak. Tolong ada penindakan dan edukasi dari aparat,” ujarnya.

Keluhan soal lapangan sepakbola juga muncul. Aset desa itu dinilai semakin rusak dan membahayakan ketika digunakan warga.

“Sudah banyak lubang dan licin saat hujan. Kalau bisa diperbaiki supaya anak-anak bisa olahraga dengan aman,” tutur seorang warga.

Drainase pun menjadi sorotan karena salah arah pembuangan, sehingga rumah warga kerap terendam saat hujan deras.

“Air malah masuk ke rumah. Kami harap pemerintah turun mengecek dan memperbaikinya,” ujar seorang warga perempuan.

Warga juga meminta tambahan PAUD karena tempat yang ada tidak mampu menampung seluruh anak usia dini.

“Anak-anak banyak yang tidak kebagian. PAUD baru sangat dibutuhkan,” kata salah satu orang tua.

Menanggapi seluruh keluhan itu, Wakil Ketua II DPRD Lamandau, Riko Porwanto, menegaskan komitmen pihaknya untuk menindaklanjuti aspirasi warga.

“Semua masukan ini kami catat dan akan kami bawa ke rapat DPRD. Kami akan cari solusi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Terkait narkotika, Riko mengatakan DPRD akan berkoordinasi dengan Polres Lamandau untuk memperkuat patroli dan edukasi bahaya narkoba.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Konsistensi Pemda Lestarikan Budaya Lokal

“Ini masalah serius. Perlu peran semua pihak agar peredaran bisa ditekan,” ucapnya.

Soal penambahan RT, Riko memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan camat dan kades untuk meninjau kebutuhan pembagian wilayah baru.

“Jumlah warga terlalu banyak dalam satu RT membuat pengelolaan tidak efektif,” katanya.

Usulan pergeseran jalur Jalan Trans Kalimantan dinilainya perlu kajian lebih dalam.

“Itu proyek nasional, jadi harus melalui proses panjang. Tapi usulan tetap kami sampaikan ke pihak terkait,” ujarnya.

Terkait lapangan sepakbola, drainase, dan PAUD baru, Riko mengatakan pihak DPRD akan mengupayakan masuk dalam pembahasan APBD tahun depan.

“Kami usahakan anggarannya, tentu butuh proses dan koordinasi dengan dinas terkait,” tambahnya.

Reses ditutup dengan komitmen DPRD untuk kembali ke Desa Kujan beberapa bulan mendatang guna menyampaikan progres penanganan aspirasi. Tokoh masyarakat berharap keluhan yang telah disampaikan benar-benar ditindaklanjuti.

“Harapan kami, Bapak-Bapak tidak hanya mendengar, tapi juga bergerak. Desa Kujan butuh perhatian,” ujarnya.

Kegiatan reses ini menjadi bukti bahwa DPRD Lamandau berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat, sekaligus memastikan aspirasi warga benar-benar sampai ke meja kebijakan. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Deretan keluhan warga Desa Kujan langsung mengalir kepada para anggota DPRD Lamandau saat reses Dapil 1 digelar di balai desa setempat. Berbagai persoalan mulai dari infrastruktur, narkotika, hingga kebutuhan layanan dasar menjadi fokus yang paling banyak disuarakan warga.

Reses yang dipimpin Wakil Ketua II DPRD Lamandau, Riko Porwanto, itu menghadirkan ruang terbuka bagi warga untuk menyampaikan persoalan yang selama ini mereka rasakan. Kehadiran Riko dan jajaran anggota DPRD disambut Kepala Desa Kujan, tokoh masyarakat, hingga ratusan warga yang memadati balai desa.

Kepala Desa Kujan, Ronny Sanjaya, membuka kegiatan dengan apresiasi kepada rombongan DPRD.

Electronic money exchangers listing

“Kami senang karena DPRD mau turun langsung dan mendengar keluhan warga. Ini kesempatan bagi masyarakat menyampaikan masalah yang mereka hadapi sehari-hari,” ujarnya.

Selama dua jam kegiatan berlangsung, warga silih berganti menyampaikan persoalan. Infrastruktur desa, maraknya narkotika, kerusakan lapangan sepakbola, persoalan drainase, hingga kebutuhan penambahan PAUD menjadi isu yang paling banyak ditanyakan.

Amran, salah satu warga yang aktif menyampaikan aspirasi, menuturkan sejumlah poin yang diajukan warga.

“Di desa ini narkoba makin marak. RT 9 juga sudah terlalu padat, lebih dari 500 KK. Kami minta ditambah RT agar pengelolaannya lebih efektif. Kami juga usulkan jalan Trans Kalimantan dari jembatan Kujan dibuat lurus jadi jalan lingkar luar,” kata Amran, Selasa (2/12).

Baca Juga :  Wujudkan Profesionalisme TNI dengan Bersikap Netral Pada Pemilu dan Pilkada

Masalah narkotika, lanjutnya, sudah meresahkan karena mulai menjangkiti pemuda.

“Kami khawatir masa depan anak-anak. Tolong ada penindakan dan edukasi dari aparat,” ujarnya.

Keluhan soal lapangan sepakbola juga muncul. Aset desa itu dinilai semakin rusak dan membahayakan ketika digunakan warga.

“Sudah banyak lubang dan licin saat hujan. Kalau bisa diperbaiki supaya anak-anak bisa olahraga dengan aman,” tutur seorang warga.

Drainase pun menjadi sorotan karena salah arah pembuangan, sehingga rumah warga kerap terendam saat hujan deras.

“Air malah masuk ke rumah. Kami harap pemerintah turun mengecek dan memperbaikinya,” ujar seorang warga perempuan.

Warga juga meminta tambahan PAUD karena tempat yang ada tidak mampu menampung seluruh anak usia dini.

“Anak-anak banyak yang tidak kebagian. PAUD baru sangat dibutuhkan,” kata salah satu orang tua.

Menanggapi seluruh keluhan itu, Wakil Ketua II DPRD Lamandau, Riko Porwanto, menegaskan komitmen pihaknya untuk menindaklanjuti aspirasi warga.

“Semua masukan ini kami catat dan akan kami bawa ke rapat DPRD. Kami akan cari solusi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Terkait narkotika, Riko mengatakan DPRD akan berkoordinasi dengan Polres Lamandau untuk memperkuat patroli dan edukasi bahaya narkoba.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Konsistensi Pemda Lestarikan Budaya Lokal

“Ini masalah serius. Perlu peran semua pihak agar peredaran bisa ditekan,” ucapnya.

Soal penambahan RT, Riko memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan camat dan kades untuk meninjau kebutuhan pembagian wilayah baru.

“Jumlah warga terlalu banyak dalam satu RT membuat pengelolaan tidak efektif,” katanya.

Usulan pergeseran jalur Jalan Trans Kalimantan dinilainya perlu kajian lebih dalam.

“Itu proyek nasional, jadi harus melalui proses panjang. Tapi usulan tetap kami sampaikan ke pihak terkait,” ujarnya.

Terkait lapangan sepakbola, drainase, dan PAUD baru, Riko mengatakan pihak DPRD akan mengupayakan masuk dalam pembahasan APBD tahun depan.

“Kami usahakan anggarannya, tentu butuh proses dan koordinasi dengan dinas terkait,” tambahnya.

Reses ditutup dengan komitmen DPRD untuk kembali ke Desa Kujan beberapa bulan mendatang guna menyampaikan progres penanganan aspirasi. Tokoh masyarakat berharap keluhan yang telah disampaikan benar-benar ditindaklanjuti.

“Harapan kami, Bapak-Bapak tidak hanya mendengar, tapi juga bergerak. Desa Kujan butuh perhatian,” ujarnya.

Kegiatan reses ini menjadi bukti bahwa DPRD Lamandau berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat, sekaligus memastikan aspirasi warga benar-benar sampai ke meja kebijakan. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru