SAMPIT,
PROKALTENG.CO– Dampak
pandemi Covid-19 dirasakan hampir segenap masyarakat, mulai dari pekerja yang
terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), merosotnya pendapatan masyarakat,
hingga rendahnya daya beli. Hal ini pula yang melatarbelakangi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) meluncurkan program padat karya atau cash for work (CFW).
“Ini merupakan sesuatu yang baru
bisa jadi fail project ke depannya untuk kegiatan- kegiatan serupa karena ini
lebih memberdyaakan masyarakat sekitar, sehingga kedepan kalau ini bisa jadi
fail project masyarakat jadi lebih bertangung jawab dengan progam-program yang
diadakan oleh pemerintah daerah,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah usai menghadiri launching bantun
pemerintah untuk masyarakat cash for work (CFW) atau program padat karya, Kamis
(29/4).
Menurut Riskon, program
CFW ini ditujukan untuk membiayai para tenaga kerja yang diikutkan dalam
pekerjaan perbaikan ringan infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) yang
mengalami penurunan kualitas. Pihaknya sangat mendukung keberadaan program ini
dan berharap bisa mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian
perekonomian pada masa pandemi yang belum juga berakhir.
“Program ini juga
bertujuan mempercepat pemulihan ekonomi, memberikan efek positif terhadap
masyarakat dalam hal membangkitkan motivasi kerja serta menambah infrastruktur
berskala kecil,†sampai Anggota DPRD Kotim asal daerah pemilihan (Dapil) I
Mentawa Baru Ketapang ini.
Politikus muda Partai Golkar
ini juga mengingatkan agar Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) penerima program KOTAKU ini untuk mengelola dana
kegiatan dengan sebaik-baiknya, sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat
dari program yang diluncurkan.
“Sehingga selain program ini bermanfaat untuk
pemeliharaan infrastruktur, juga memberikan kontribusi yang nyata membantu
perekonomian masyarakat,â€ucap Riskon.