28.2 C
Jakarta
Saturday, October 18, 2025

Tingkat Pengangguran Kotim Tinggi, DPRD Soroti Lemahnya SDM Lokal

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Angka pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai masih tinggi. Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto, menilai akar persoalannya terletak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal yang belum mampu bersaing di dunia kerja, terutama di sektor swasta.

“Banyak putra daerah kita belum bisa menempati posisi strategis di perusahaan karena keterbatasan kemampuan akademik dan kultur kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan industri,” ujar Dadang, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, masih banyak tenaga kerja lokal yang kurang termotivasi untuk meningkatkan kompetensi. Bahkan, ada yang merasa cukup hanya karena perusahaan beroperasi di lahan milik keluarga mereka. Sikap seperti itu, kata Dadang, menjadi penghambat utama dalam menciptakan SDM siap kerja.

Baca Juga :  Dongkrak PAD, Potensi Pajak di Pedesaan Harus Dioptimalkan

“Kalau mindset-nya masih seperti itu, sulit berkembang. Dunia kerja menuntut disiplin, keterampilan, dan etos kerja tinggi,” tegas politisi PAN ini.

Dadang mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kotim lebih aktif berkolaborasi dengan dunia usaha untuk menyusun program pelatihan berbasis kebutuhan industri. Ia menilai pelatihan formal saja tidak cukup tanpa pendampingan dan evaluasi lanjutan.

“Pemberdayaan tenaga kerja lokal harus menyeluruh, bukan sekadar membuka lowongan, tapi memberi ruang bagi mereka untuk naik ke posisi penting di perusahaan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya monitoring pasca pelatihan agar hasil pembinaan benar-benar terlihat di lapangan. Pemerintah daerah, lanjutnya, harus memastikan setiap program pelatihan berujung pada peningkatan kemampuan nyata dan peluang kerja yang lebih luas.

Baca Juga :  DPRD Dorong Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah Seberang

“Regulasi sudah jelas, perusahaan wajib memprioritaskan tenaga kerja lokal minimal 50 persen dari total pekerja, asalkan mereka memenuhi syarat dan kompetensi,” tandasnya.

Dadang juga mengingatkan generasi muda Kotim agar tak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada, tetapi berani menciptakan peluang melalui wirausaha dan inovasi berbasis potensi lokal.

“Kita punya banyak potensi dari pertanian, perikanan, hingga industri kecil. Kalau SDM-nya siap, pengangguran bisa ditekan dan ekonomi daerah tumbuh lebih cepat,” pungkasnya. (bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Angka pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai masih tinggi. Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto, menilai akar persoalannya terletak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal yang belum mampu bersaing di dunia kerja, terutama di sektor swasta.

“Banyak putra daerah kita belum bisa menempati posisi strategis di perusahaan karena keterbatasan kemampuan akademik dan kultur kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan industri,” ujar Dadang, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, masih banyak tenaga kerja lokal yang kurang termotivasi untuk meningkatkan kompetensi. Bahkan, ada yang merasa cukup hanya karena perusahaan beroperasi di lahan milik keluarga mereka. Sikap seperti itu, kata Dadang, menjadi penghambat utama dalam menciptakan SDM siap kerja.

Baca Juga :  Dongkrak PAD, Potensi Pajak di Pedesaan Harus Dioptimalkan

“Kalau mindset-nya masih seperti itu, sulit berkembang. Dunia kerja menuntut disiplin, keterampilan, dan etos kerja tinggi,” tegas politisi PAN ini.

Dadang mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kotim lebih aktif berkolaborasi dengan dunia usaha untuk menyusun program pelatihan berbasis kebutuhan industri. Ia menilai pelatihan formal saja tidak cukup tanpa pendampingan dan evaluasi lanjutan.

“Pemberdayaan tenaga kerja lokal harus menyeluruh, bukan sekadar membuka lowongan, tapi memberi ruang bagi mereka untuk naik ke posisi penting di perusahaan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya monitoring pasca pelatihan agar hasil pembinaan benar-benar terlihat di lapangan. Pemerintah daerah, lanjutnya, harus memastikan setiap program pelatihan berujung pada peningkatan kemampuan nyata dan peluang kerja yang lebih luas.

Baca Juga :  DPRD Dorong Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah Seberang

“Regulasi sudah jelas, perusahaan wajib memprioritaskan tenaga kerja lokal minimal 50 persen dari total pekerja, asalkan mereka memenuhi syarat dan kompetensi,” tandasnya.

Dadang juga mengingatkan generasi muda Kotim agar tak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada, tetapi berani menciptakan peluang melalui wirausaha dan inovasi berbasis potensi lokal.

“Kita punya banyak potensi dari pertanian, perikanan, hingga industri kecil. Kalau SDM-nya siap, pengangguran bisa ditekan dan ekonomi daerah tumbuh lebih cepat,” pungkasnya. (bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/