25.8 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Pengamen Kian Marak, Segera Bertindak dan Berikan Bimbingan

SAMPIT, PROKALTENG.CO- Maraknya pengamen anak
anak kecil di lampu merah di Kota Sampit sungguh miris dan memprihatinkan, dari
pantauan dilapangan anak-anak tersebut masih di bawah umur, maka dari itu harus
ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) serta
lembaga Komisi Perlindungan Anak & Ibu (KPAI) serta Dinas Sosial untuk menindak
dan memberikan bimbingan kepada anak-anak pengamen jalanan tersebut.

“Saya sangat prihatin dengan semakin
maraknya anak-anak yang menjadi pengamen di jalan-jalan kota Sampit, terutama
di lampu-lampu merah, diduga mereka ada yang koordinir, kami meminta Pemerintah
dan lembaga terkait harus bertindak sebelum bertambah maraknya  pengamen kecil jalanan di Kota Sampit,”
ujar Anggota DPRD Kabupaten Kotim Hj.Darmawati saat dibincangi diruang
kerjannya Senin (5/4).

Menurutnya kalau dibiarkan ini menjadi
pemandangan buruk Kota Sampit, karena saat melintas dirinya sering menemukan
anak-anak yang berjualan dan mengamen di perempatan jalan, dan dikhawatir
anak-anak tersebut menjadi korban eksploitasi oleh orangtua mereka maupun pihak
lain yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari anak itu.

Baca Juga :  Pengelolaan Anggaran yang Diberikan Pihak Ketiga Harus Transparan

“Kita tidak saja berbicara soal keindahan
kota, tetapi yang lebih memprihatinkan adalah kondisi anak-anak tersebut,
Kasihan kalau mereka dibiarkan seperti itu, saya pernah berbincang dengan
mereka, anak-anak mengaku masih memiliki orangtua. Diduga, orangtuanya memantau
tidak jauh dari lokasi setiap anak tersebut sedang mengamen atau meminta-minta
dari pengendara yang melintas,” ucap Darmawati.

Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan,
kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena sudah 
merupakan pelanggaran hukum bagi koordinator yang melakukan eksploitasi
anak, ini juga akan berdampak buruk terhadap mental dan masa depan anak-anak
yang seharusnya berkonsentrasi mengikuti pelajaran sekolah tetapi mereka harus
ngamen di jalanan.

“Saya melihat setiap hari jumlah anak yang
mengamen maupun meminta-minta, terus bertambah, bahkan mereka tidak hanya
mangkal di lampu merah, tetapi juga merambah ke rumah makan dan pusat
perbelanjaan sehingga menjadi dikeluhkan masyarakat,” kata Darmawati.

Baca Juga :  KPU dan Bawaslu Diminta Profesional

Srikandi DPRD Kabupaten ini juga khawatir
jumlah anak-anak pengamen dijalanan akan bertambah, terlebih lagi nanti saat
bulan suci Ramadan, biasanya para gelandangan dan pengemis bermunculan sehingga
bisa meresahkan masyarakat dan menimbulkan kesan yang tidak baik bagi daerah
ini.

“Masalah sosial ini
jelas terjadi di depan mata dan semakin dikeluhkan masyarakat. Anehnya hingga
saat ini tidak ada tindakan dari instansi terkait sehingga eksploitasi anak
jalanan ini terus berlanjut dan semakin parah, kami meminta pemerintah daerah
segera menyikapinya sebelum bertambah parah,”tutupnya.

SAMPIT, PROKALTENG.CO- Maraknya pengamen anak
anak kecil di lampu merah di Kota Sampit sungguh miris dan memprihatinkan, dari
pantauan dilapangan anak-anak tersebut masih di bawah umur, maka dari itu harus
ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) serta
lembaga Komisi Perlindungan Anak & Ibu (KPAI) serta Dinas Sosial untuk menindak
dan memberikan bimbingan kepada anak-anak pengamen jalanan tersebut.

“Saya sangat prihatin dengan semakin
maraknya anak-anak yang menjadi pengamen di jalan-jalan kota Sampit, terutama
di lampu-lampu merah, diduga mereka ada yang koordinir, kami meminta Pemerintah
dan lembaga terkait harus bertindak sebelum bertambah maraknya  pengamen kecil jalanan di Kota Sampit,”
ujar Anggota DPRD Kabupaten Kotim Hj.Darmawati saat dibincangi diruang
kerjannya Senin (5/4).

Menurutnya kalau dibiarkan ini menjadi
pemandangan buruk Kota Sampit, karena saat melintas dirinya sering menemukan
anak-anak yang berjualan dan mengamen di perempatan jalan, dan dikhawatir
anak-anak tersebut menjadi korban eksploitasi oleh orangtua mereka maupun pihak
lain yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari anak itu.

Baca Juga :  Pengelolaan Anggaran yang Diberikan Pihak Ketiga Harus Transparan

“Kita tidak saja berbicara soal keindahan
kota, tetapi yang lebih memprihatinkan adalah kondisi anak-anak tersebut,
Kasihan kalau mereka dibiarkan seperti itu, saya pernah berbincang dengan
mereka, anak-anak mengaku masih memiliki orangtua. Diduga, orangtuanya memantau
tidak jauh dari lokasi setiap anak tersebut sedang mengamen atau meminta-minta
dari pengendara yang melintas,” ucap Darmawati.

Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan,
kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena sudah 
merupakan pelanggaran hukum bagi koordinator yang melakukan eksploitasi
anak, ini juga akan berdampak buruk terhadap mental dan masa depan anak-anak
yang seharusnya berkonsentrasi mengikuti pelajaran sekolah tetapi mereka harus
ngamen di jalanan.

“Saya melihat setiap hari jumlah anak yang
mengamen maupun meminta-minta, terus bertambah, bahkan mereka tidak hanya
mangkal di lampu merah, tetapi juga merambah ke rumah makan dan pusat
perbelanjaan sehingga menjadi dikeluhkan masyarakat,” kata Darmawati.

Baca Juga :  KPU dan Bawaslu Diminta Profesional

Srikandi DPRD Kabupaten ini juga khawatir
jumlah anak-anak pengamen dijalanan akan bertambah, terlebih lagi nanti saat
bulan suci Ramadan, biasanya para gelandangan dan pengemis bermunculan sehingga
bisa meresahkan masyarakat dan menimbulkan kesan yang tidak baik bagi daerah
ini.

“Masalah sosial ini
jelas terjadi di depan mata dan semakin dikeluhkan masyarakat. Anehnya hingga
saat ini tidak ada tindakan dari instansi terkait sehingga eksploitasi anak
jalanan ini terus berlanjut dan semakin parah, kami meminta pemerintah daerah
segera menyikapinya sebelum bertambah parah,”tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru