28.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Kurangnya Tenaga Dokter di Kapuas Jadi Sorotan Dewan

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Franco B Dehen menyayangkan Kabupaten Kapuas masih kekurangan tenaga dokter, dan dia berharap hal ini ke depan harus menjadi perhatian.

Apalagi selama ini sudah ada beasiswa daerah bagi siswa siswi lulusan SMA/sederajat yang berprestasi dalam kelulusan termasuk dalam 5 besar se-Kabupaten Kapuas yang pernah diprogramkan pemerintah kabupaten (Pemkab) Kapuas sejak tahun 2018 lalu, terutama dalam jurusan/bidang kedokteran.

“Hal itu bertujuan untuk memenuhi kekurangan tenaga medis di Kabupaten Kapuas kurang perhatian. Namun muncul problem mendasar, karena Kabupaten Kapuas sampai sekarang masih kekurangan tenaga medis kesehatan pada beberapa wilayah Kecamatan,” jelas Franco B Dehen.

Baca Juga :  Dewan Nilai Vaksinasi Perlu Keterlibatan Ketua RT

Politikus PDI Perjuangan ini, menyampaikan sudah berapa banyak dokter yang telah yang telah lulus, dan menyandang gelar dokter mendapat dukungan biaya dari Pemkab Kapuas namun tidak bertugas di Kapuas.

“Pemkab Kapuas untuk mendukung pendidikan mereka sampai mendapat gelar akademis dokter, tapi tidak bertugas di Kapuas, jadi kita dapat beban biaya saja bukan manfaatnya,” bebernya.

Wakil rakyat akrab disapa Papo ini, menjelaskan kenapa faktanya Kapuas sampai hari ini kekurangan tanaga medis atau kesehatan, seharunya Pemkab Kapuas yang telah menggelontorkan anggarannya untuk membiayai, dan mencetak putera puteri terbaiknya seharusnya langsung mengangkat dan menempatkan mereka di Kapuas untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang kurang.

Baca Juga :  Dewan Dorong Pemerataan Vaksinasi Covid-19

“Minimal sebagai tenaga honorer, setidaknya dengan ikatan kontrak kerja minimal 15 tahun,” tegas Papo.

Dirinya prihatin karena Kapuas menyatakan kekurangan tenaga medis kesehatan dan juga terjadi pada tenaga pengajar atau guru. Seharusnya yang prestasi dan putera puteri terbaik diprioritaskan langsung diangkat bukan dibiarkan mencari lowongan kerja sendiri diluar daerah.

“Mereka harusnya bisa mengabdi, ternyata memilih di luar Kapuas karena tidak ada kesempatan di Kabupaten Kapuas,” pungkasnya. (alh/kpg/hnd)

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Franco B Dehen menyayangkan Kabupaten Kapuas masih kekurangan tenaga dokter, dan dia berharap hal ini ke depan harus menjadi perhatian.

Apalagi selama ini sudah ada beasiswa daerah bagi siswa siswi lulusan SMA/sederajat yang berprestasi dalam kelulusan termasuk dalam 5 besar se-Kabupaten Kapuas yang pernah diprogramkan pemerintah kabupaten (Pemkab) Kapuas sejak tahun 2018 lalu, terutama dalam jurusan/bidang kedokteran.

“Hal itu bertujuan untuk memenuhi kekurangan tenaga medis di Kabupaten Kapuas kurang perhatian. Namun muncul problem mendasar, karena Kabupaten Kapuas sampai sekarang masih kekurangan tenaga medis kesehatan pada beberapa wilayah Kecamatan,” jelas Franco B Dehen.

Baca Juga :  Dewan Nilai Vaksinasi Perlu Keterlibatan Ketua RT

Politikus PDI Perjuangan ini, menyampaikan sudah berapa banyak dokter yang telah yang telah lulus, dan menyandang gelar dokter mendapat dukungan biaya dari Pemkab Kapuas namun tidak bertugas di Kapuas.

“Pemkab Kapuas untuk mendukung pendidikan mereka sampai mendapat gelar akademis dokter, tapi tidak bertugas di Kapuas, jadi kita dapat beban biaya saja bukan manfaatnya,” bebernya.

Wakil rakyat akrab disapa Papo ini, menjelaskan kenapa faktanya Kapuas sampai hari ini kekurangan tanaga medis atau kesehatan, seharunya Pemkab Kapuas yang telah menggelontorkan anggarannya untuk membiayai, dan mencetak putera puteri terbaiknya seharusnya langsung mengangkat dan menempatkan mereka di Kapuas untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang kurang.

Baca Juga :  Dewan Dorong Pemerataan Vaksinasi Covid-19

“Minimal sebagai tenaga honorer, setidaknya dengan ikatan kontrak kerja minimal 15 tahun,” tegas Papo.

Dirinya prihatin karena Kapuas menyatakan kekurangan tenaga medis kesehatan dan juga terjadi pada tenaga pengajar atau guru. Seharusnya yang prestasi dan putera puteri terbaik diprioritaskan langsung diangkat bukan dibiarkan mencari lowongan kerja sendiri diluar daerah.

“Mereka harusnya bisa mengabdi, ternyata memilih di luar Kapuas karena tidak ada kesempatan di Kabupaten Kapuas,” pungkasnya. (alh/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru