28.1 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Kabupaten Gunung Mas Berisiko Terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan, Begini Saran Dewan

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO  – Kabupaten Gunung Mas (Gumas), yang merupakan salah satu wilayah terluas di Kalimantan Tengah (Kalteng), menghadapi risiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Musim kemarau yang panjang meningkatkan kemungkinan terjadinya Karhutla, yang dapat berdampak serius pada perekonomian dan kesehatan masyarakat setempat.

“Akibat musim asap dan kemarau itu banyak sisi yang ikut terdampak baik kesehatan, ekonomi bahkan sulitnya mendapatkan air bersih. Hal tersebut menjadi pelajaran kita semua di masa depan dan ini juga perlu diantisipasi oleh semua pihak,” ucap Anggota DPRD Gunung Mas Espriadi, dikomfirmasi, Senin (15/1/2024)

Selain itu, sambung Espriadi, pemerintah daerah harus bisa mencari solusi bagaimana cara untuk penanganan, hingga penyelesaian problem yang dihadapi oleh masyarakat di daerah.

Baca Juga :  DPRD Gumas: Pemerintah Mesti Mampu Tingkatkan SDM

“Permasalahan ini dinilai krusial akibat karhutla yaitu di dunia pendidikan, akan terjadi pengurangan jam kerja belajar mengajar, bahkan disisi kesehatan masyarakat pun ikut terganggu akibat asap,” ujarnya.

Oleh sebab itu dia berharap, dengan masyarakat agar sadar untuk tidak melakukan pembakaran hutan hingga pekarangan mereka. Karena, bisa berefeknya pada semua akan mengalami gangguan kesehatan misalnya penyakit inspeksi saluran pernapasan (Ispa).

“Penyakit Ispa ini timbul oleh asap, karena itu yang harus dipahami oleh masyarakat semua, serta menyadari untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, itulah yang harus kita hadapi di pertengahan tahun nanti dan harus waspada,” imbuhnya. (nya/pri)

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO  – Kabupaten Gunung Mas (Gumas), yang merupakan salah satu wilayah terluas di Kalimantan Tengah (Kalteng), menghadapi risiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Musim kemarau yang panjang meningkatkan kemungkinan terjadinya Karhutla, yang dapat berdampak serius pada perekonomian dan kesehatan masyarakat setempat.

“Akibat musim asap dan kemarau itu banyak sisi yang ikut terdampak baik kesehatan, ekonomi bahkan sulitnya mendapatkan air bersih. Hal tersebut menjadi pelajaran kita semua di masa depan dan ini juga perlu diantisipasi oleh semua pihak,” ucap Anggota DPRD Gunung Mas Espriadi, dikomfirmasi, Senin (15/1/2024)

Selain itu, sambung Espriadi, pemerintah daerah harus bisa mencari solusi bagaimana cara untuk penanganan, hingga penyelesaian problem yang dihadapi oleh masyarakat di daerah.

Baca Juga :  DPRD Gumas: Pemerintah Mesti Mampu Tingkatkan SDM

“Permasalahan ini dinilai krusial akibat karhutla yaitu di dunia pendidikan, akan terjadi pengurangan jam kerja belajar mengajar, bahkan disisi kesehatan masyarakat pun ikut terganggu akibat asap,” ujarnya.

Oleh sebab itu dia berharap, dengan masyarakat agar sadar untuk tidak melakukan pembakaran hutan hingga pekarangan mereka. Karena, bisa berefeknya pada semua akan mengalami gangguan kesehatan misalnya penyakit inspeksi saluran pernapasan (Ispa).

“Penyakit Ispa ini timbul oleh asap, karena itu yang harus dipahami oleh masyarakat semua, serta menyadari untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, itulah yang harus kita hadapi di pertengahan tahun nanti dan harus waspada,” imbuhnya. (nya/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru