PROKALTENG.CO-Menutup aib sendiri dan aib orang lain adalah perintah Allah SWT baik secara lisan maupun dalam hati. Hal ini merupakan salah satu usaha kita memperbaiki diri di bulan puasa dengan memanjatkan anjuran doa hari ke 12 bulan Ramadhan tentang menutup aib.
Sungguh Maha Rahmat, Allah SWT menyukai menutup aib hamba-Nya apabila berbuat dosa dan Allah SWT juga tidak suka dengan hamba yang membeberkan aibnya sendiri. Karena itulah, dalam doa hari ke 12 bulan Ramadhan kita memohon agar Allah SWT menghias diri kita dengan kesucian.
Dalam mengisi rutinitas doa hari ke 12 bulan Ramadhan kita juga berlindung dari perbuatan maksiat. Sebab Allah SWT juga tidak akan mengampuni dosa orang yang sengaja menampakkan dan terang-terangan dalam melakukan kemaksiatan.
Allah SWT juga berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
innallażīna yuḥibbūna an tasyī‘al-fāḥisyatu fil-lażīna āmanū lahum ‘ażābun alīm(un), fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), wallāhu ya’lamu wa antum lā.
“Sesungguhnya, orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur: 19)
Sangat baik jika dalam doa hari ke 12 bulan Ramadhan kita memanjatkan doa sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ
Allâhumma zayyinî fîhi bissitri wal ‘afâf wasturnî fîhi bilibâsil qunû’i wal kafâf wahmilnî fîhi ‘alal ‘adli wal inshâf wa Wa âminnî fîhi min kulli mâ akhâfu bi’ismatika ya ‘ismatal khâifîn
Artinya : Ya Allah, mohon hiasilah aku di bulan ini dengan penutup aib dan kesucian. Tutupilah diriku dengan pakaian kecukupan dan kerelaan diri. Tuntunlah aku untuk senantiasa bersikap adil dan taat. Selamatkanlah aku dari segala sesuatu yang aku takuti. Dengan perlindungan-Mu, wahai tempat bernaung bagi mereka yang ketakutan.
Dalam doa yang kita panjatkan, kita memohon agar aurat kita senantiasa ditutupi Allah SWT, baik aurat fisik maupun aurat non fisik.
Untuk mengingatkan, aurat fisik adalah bagian tubuh yang tidak boleh ditampakkan kepada orang lain. Bagi kaum wanita adalah seluruh tubuhnya, sedangkan aurat laki-laki adalah antara lutut hingga pusar.
Sedangkan aurat non fisik adalah aib, kekurangan, dan setiap perbuatan yang jelek apabila ditampakkan. Kita memohon agar kedua jenis aurat tersebut selalu ditutupi Allah Ta’ala. (pojoksatu/jpg)