PROKALTENG.CO-Masjidil Haram mencatat rekor jumlah jemaah umrah dalam satu hari, mencapai 500.00 orang pada 5 Maret, 2025.
Bulan Ramadan memang menjadi puncak kedatangan jemaah umrah dari berbagai penjuru dunia, yang menyebabkan peningkatan signifikan dalam jumlah pengunjung di masjid suci tersebut.
Informasi ini diunggah oleh akun X @LifeSaudiArabia, yang menyebut bahwa pencapaian ini menjadi rekor terbaru bagi Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah umrah.
Peningkatan jumlah jemaah hingga sebanyak ini yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi tantangan yang cukup riskan bagi otoritas haji dan umrah Arab Saudi dalam menerapkan sistem manajemen kerumunan yang efektif.
Tanpa pengelolaan yang baik, dapat terjadi penumpukan, antrean panjang, serta ketidaklancaran ibadah umrah.
Dalam kondisi normal saja rangkaian ibadah umrah dapat diselesaikan dalam waktu dua hingga tiga jam, arus jemaah yang sangat fantastis ini diprediksi dapat menambah waktu penyelesaian rangkaian ibadah umrah.
Oleh karena itu, penggunaan teknologi canggih dalam pengelolaan kerumunan menjadi langkah krusial demi keselamatan dan kenyamanan jemaah.
Selain penerapan teknologi pemantauan, lebih dari 196 pintu masuk dibuka untuk memperlancar pergerakan jemaah, termasuk lima pintu utama yang masing-masing ditandai dengan dua menara menjulang di kiri kanannya.
Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengintegrasikan sistem pemantauan terbaru yang terpasang pada pintu-pintu masuk utama.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan melacak arus jemaah secara real-time serta mengoptimalkan distribusi kerumunan melalui koordinasi dengan otoritas terkait.
Teknologi yang diperkenalkan mampu mendeteksi pergerakan jemaah saat memasuki area masjid, sehingga memungkinkan pemantau langsung terhadap pada titik kemacetan.
Sebanyak 200 layar digital juga dipasang sebagai penunjuk arah bagi jemaah di dalam masjid maupun di area sekitarnya.
Tidak hanya itu, Otoritas Umum untuk Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi turut mengerahkan untuk memberikan bantuan berupa “tim bantuan pejalan kaki” secara langsung di tengah kepadatan jemaah.
Sebagai tambahan, otoritas juga menguji coba pengoperasian kendaraan khusus untuk layanan cukur rambut (tahalul) bagi jemaah pria yang telah menyelesaikan ibadah umrah.
Pada hari berikutnya, Jumat pertama bulan Ramadan, jumlah jemaah yang memadati Masjidil Haram tetap tinggi, baik dari jemaah umrah maupun jemaah salat.
Berbagai inovasi dan langkah-langkah pengelolaan yang diterapkan selama bulan suci ini menunjukkan komitmen otoritas dalam memastikan kelancaran ibadah bagi seluruh jemaah.
Dengan meningkatnya jumlah jemaah setiap tahunnya, penerapan teknologi canggih serta sistem manajemen kerumunan yang efisien menjadi solusi dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan para pengunjung Masjidil Haram. (nr/jpg)