Di hari pemilu ini, mari kita nyanyikan lagu kebangsaan
agar kebersamaan tumbuh
agar damai di hati
Segala gaduh akan runtuh
segala dengki akan teratasi
Duduk bersama saling mengayuh
berjabatan tanda persahabatan
senyum dan tawa
bersama memakmurkan bumi pertiwi
Di hari pemilu ini, mari kibarkan bendera
tinggi-tinggi
kita angkat tangan
menghormati Sang Saka
Kita pancangkan persatuan dan kesatuan
kita tundukkan emosi
kita bisikkan kasih sayang
kita hargai hati nurani
semoga Tuhan meridai
2024
—
Ibu, Suara Kami Hilang
Suara kami hilang, ibu
lenyap
tak mampu menyelinap
Sejak dimatikan mikrofon itu
kata-kata jadi bisu. Kami teriak tak bersuara
keputusan sudah terjaga
Kini, suara-suara itu pun berloncatan
antara Bundaran, Gejayan, Malioboro
dan di depan gedung perwakilan
Suara kami hilang, ibu
entah, ke mana
Tapi kami ingin tetap bersuara
maafkan kami, ibu
2020
—
Dari Perbatasan Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan
di sungai itu berduyun-duyun orang menyelam
mencari emas
berduyun-duyun orang melambaikan tangan
pada kemiskinan
Di jalan tol, mereka membeli barang mewah
mengendarai Mercy ke pelosok kampung
menyaksikan seorang anak menyantap lahap ubi garam
dengan gembira
di sungai itu di perbatasan itu
dibentang-panjangkan bendera kita
dibentang-panjangkan Merah Putih
hingga beribu-ribu pulau
di pinggir sungai itu. Wajahnya legam ketulusan
tak meminta jasanya dipancangkan
layaknya di ibu kota yang gaduh penghargaan
di sungai itu di perbatasan
wajahnya legam
yang diinginkan kejayaan negerinya
kewibawaan pemimpinnya
kerja kerasnya, kejujuran, dan keadilannya
sampai di pinggir sungai perbatasan ini
2023
—
ULFATIN CH, Lahir di Pati, 1966. Beberapa buku alumnus IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta itu adalah Kata Hujan (Interlude/2013) dan Rajawali Satu Sayap (Interlude/2015).