27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Kelurahan Mangkatip dan Desa Batilap Jadi Percontohan

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Kelurahan Mangkatip dan Desa Batilap yang berada di Kecamatan Dusun Hilir, Barito Selatan (Barsel) menjadi percontohan pengembangan dan pengelolaan perikanan dengan menggunakan sistem beje. Karena daerah tersebut berpotensi menghasilakan ikan lebih banyak dari sebelumnya.

Sistem beje tersebut, merupakan metode penangkapan ikan yang dibuat di daerah rawa banjiran ataupun hutan yang berbentuk kolam buatan dan fungsinya untuk mengumpulkan dan area penangkapan ikan saat musim kemarau.

Asisten III Pemerintahan Barito Selatan Mirwansyah mengatakan, kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Food and Agriculture Organization (FAO) perwakilan Indonesia dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, melalui proyek I-Fish.

Baca Juga :  3 Oktober Pilkades Serentak, Bupati Minta Para Calon Bersaing Secara S

Melalui proyek i-fish lanjut ia, pengarusutamaan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan dalam praktek perikanan darat pada area bernilai konservasi tinggi di ekosistem air tawar.

Ia mengungkapkan, proyek i-fish bekerja di 5 Kabupaten di Indonesia yaitu, Kabuppaten Barito Selatan, Kuala Kapuas, Cilacap, Sukabumi dan Kampar, adapun spesies ikan yang dikonservasi adalah ikan Arwana.

“Dengan adanya budidaya ini nantinya akan bisa menambah produksi ikan di Wilayah tersebut,” katanya kepada Prokalteng.co, Rabu (3/11) di Aula Bappeda Barsel.

Ia menambahkan, proyek ini dilaksanakan oleh pihak ke Tiga, yaitu PT. Sucufindo yaitu perusahan BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan lingkungan yang punya reputasi luar biasa sehingga sangat tepat bila mereka ditunjuk untuk menjalankan proyek tersebut yang akan berlangsung selama 10 Bulan kedepan.

Baca Juga :  Disnakertrans Berupaya Realisasikan Sertifikat untuk Tanah Warga Trans

Ia juga menjelaskan bahwa percontohan ini tujuannya untuk menjaga keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan darat dengan cara meningkatkan kapasitas pengelolaan dan monitoring perikanan beje.

“Sehingga nantinya bisa menjadi referensi dalam mengelola perairan darat baik di level Kabupaten, Provinsi maupun level Nasional,”tutupnya

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Kelurahan Mangkatip dan Desa Batilap yang berada di Kecamatan Dusun Hilir, Barito Selatan (Barsel) menjadi percontohan pengembangan dan pengelolaan perikanan dengan menggunakan sistem beje. Karena daerah tersebut berpotensi menghasilakan ikan lebih banyak dari sebelumnya.

Sistem beje tersebut, merupakan metode penangkapan ikan yang dibuat di daerah rawa banjiran ataupun hutan yang berbentuk kolam buatan dan fungsinya untuk mengumpulkan dan area penangkapan ikan saat musim kemarau.

Asisten III Pemerintahan Barito Selatan Mirwansyah mengatakan, kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Food and Agriculture Organization (FAO) perwakilan Indonesia dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, melalui proyek I-Fish.

Baca Juga :  3 Oktober Pilkades Serentak, Bupati Minta Para Calon Bersaing Secara S

Melalui proyek i-fish lanjut ia, pengarusutamaan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan dalam praktek perikanan darat pada area bernilai konservasi tinggi di ekosistem air tawar.

Ia mengungkapkan, proyek i-fish bekerja di 5 Kabupaten di Indonesia yaitu, Kabuppaten Barito Selatan, Kuala Kapuas, Cilacap, Sukabumi dan Kampar, adapun spesies ikan yang dikonservasi adalah ikan Arwana.

“Dengan adanya budidaya ini nantinya akan bisa menambah produksi ikan di Wilayah tersebut,” katanya kepada Prokalteng.co, Rabu (3/11) di Aula Bappeda Barsel.

Ia menambahkan, proyek ini dilaksanakan oleh pihak ke Tiga, yaitu PT. Sucufindo yaitu perusahan BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan lingkungan yang punya reputasi luar biasa sehingga sangat tepat bila mereka ditunjuk untuk menjalankan proyek tersebut yang akan berlangsung selama 10 Bulan kedepan.

Baca Juga :  Disnakertrans Berupaya Realisasikan Sertifikat untuk Tanah Warga Trans

Ia juga menjelaskan bahwa percontohan ini tujuannya untuk menjaga keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan darat dengan cara meningkatkan kapasitas pengelolaan dan monitoring perikanan beje.

“Sehingga nantinya bisa menjadi referensi dalam mengelola perairan darat baik di level Kabupaten, Provinsi maupun level Nasional,”tutupnya

Terpopuler

Artikel Terbaru