31.3 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Kini Strategi Pemasangan Baliho Dinilai Sudah Tidak Tepat Lagi

PROKALTENG.CO-Para politisi belakangan ini berlomba-lomba memasang gambarnya di baliho di sejumlah penjuru kota. Namun, efek dari pemasangan baliho itu dari sejumlah hasil survei menyatakan tidak signifikan. Di sisi lain, ada politikus yang tidak menggunakan strategi serupa.

Pengamat Politik Hadi Suprapto mengatakan, strategi pemasangan baliho sudah tidak tepat lagi. Baliho bukanlah alat nomor satu untuk menaikkan popularitas. Bahkan baliho kurang efektif di desa-desa.

“Karena cuma bisa efektif di wilayah strategis seperti pusat kota. Sedangkan untuk desa-desa belum tentu efektif,” kata Hadi Suprapto di sela-sela diskusi yang digelar Parwa Institute secara daring pada Sabtu (4/9).

Meski banyak politikus yang memasang baliho, tapi ada beberapa tokoh politik tidak bermain di ranah itu. Dia mencontohkan Sandiaga Salahudin Uno. Menurut Hadi Suprapto, sepertinya Sandiaga Uno sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat.

Baca Juga :  KPK Minta PPATK Lacak Sumber dan Aliran Dana Paslon

 

“Dia itu pemain lama. Sempat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Lalu maju Pilpres 2019 dan kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kabinet. Dia sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat,” ulas Hadi.

 

Hadi menilai peluang Sandiaga Uno untuk maju di Pilpres 2024 cukup terbuka lebar. Terlebih di semua survei menyatakan rakyat sangat suka terhadap sosok Sandiaga Uno.

“Kami perkirakan jika Prabowo tidak ikut dalam kontestasi Pillres 2024, maka Partai Gerindra Bisa saja mendorong Sandiaga Uno sebagai Capres 2024.

“Sandiaga Uno paling potensial dan termasuk pemain lama muda energik, santun, serta disukai emak-emak ,” ucapnya.

Dalam kesempatan sama Direktur Eksekutif Parwa Institute Justrianto berpendapat, strategi Sandiaga Uno yang tak menggunakan baliho sebagai alat menaikkan popularitas karena sedang memaksimalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menparekraf.

Baca Juga :  Tokoh Agama Diminta Jaga Persatuan Masyarakat Jelang Pilkada

“Saya melihat Sandi hari ini mencoba untuk bagaimana memaksimalkan dirinya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” tutur Justrianto.

“Kita perlu apresiasi tokoh-tokoh yang tidak melakukan start awal meningkatkan elektabilitas atau popularitas. Tahun ini belum lah tahun politik,” kata Justrianto.

PROKALTENG.CO-Para politisi belakangan ini berlomba-lomba memasang gambarnya di baliho di sejumlah penjuru kota. Namun, efek dari pemasangan baliho itu dari sejumlah hasil survei menyatakan tidak signifikan. Di sisi lain, ada politikus yang tidak menggunakan strategi serupa.

Pengamat Politik Hadi Suprapto mengatakan, strategi pemasangan baliho sudah tidak tepat lagi. Baliho bukanlah alat nomor satu untuk menaikkan popularitas. Bahkan baliho kurang efektif di desa-desa.

“Karena cuma bisa efektif di wilayah strategis seperti pusat kota. Sedangkan untuk desa-desa belum tentu efektif,” kata Hadi Suprapto di sela-sela diskusi yang digelar Parwa Institute secara daring pada Sabtu (4/9).

Meski banyak politikus yang memasang baliho, tapi ada beberapa tokoh politik tidak bermain di ranah itu. Dia mencontohkan Sandiaga Salahudin Uno. Menurut Hadi Suprapto, sepertinya Sandiaga Uno sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat.

Baca Juga :  KPK Minta PPATK Lacak Sumber dan Aliran Dana Paslon

 

“Dia itu pemain lama. Sempat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Lalu maju Pilpres 2019 dan kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kabinet. Dia sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat,” ulas Hadi.

 

Hadi menilai peluang Sandiaga Uno untuk maju di Pilpres 2024 cukup terbuka lebar. Terlebih di semua survei menyatakan rakyat sangat suka terhadap sosok Sandiaga Uno.

“Kami perkirakan jika Prabowo tidak ikut dalam kontestasi Pillres 2024, maka Partai Gerindra Bisa saja mendorong Sandiaga Uno sebagai Capres 2024.

“Sandiaga Uno paling potensial dan termasuk pemain lama muda energik, santun, serta disukai emak-emak ,” ucapnya.

Dalam kesempatan sama Direktur Eksekutif Parwa Institute Justrianto berpendapat, strategi Sandiaga Uno yang tak menggunakan baliho sebagai alat menaikkan popularitas karena sedang memaksimalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menparekraf.

Baca Juga :  Tokoh Agama Diminta Jaga Persatuan Masyarakat Jelang Pilkada

“Saya melihat Sandi hari ini mencoba untuk bagaimana memaksimalkan dirinya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” tutur Justrianto.

“Kita perlu apresiasi tokoh-tokoh yang tidak melakukan start awal meningkatkan elektabilitas atau popularitas. Tahun ini belum lah tahun politik,” kata Justrianto.

Terpopuler

Artikel Terbaru