27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Gaduh Kisruh Demokrat, Loyalisnya Moeldoko Minta Maaf kepada Jokowi

PROKALTENG.CO-Partai Demokrat kubu Moeldoko menyampaikan permintaan maafnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya telah membuat kegaduhan karena adanya dualisme kepengurusan partai Demokrat yang coba diambil alih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad mengatakan, seharusnya kegaduhan ini tidak perlu terjadi di tengah Indonesia yang sedang menghadapi pandemi Covid-19 ini.

“Kami atas nama DPP Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi,” ujar Rahmad di kawasan Hambalang, Jawa Barat, Kamis (25/3).

Baca Juga :  Agustiar Distribusikan Bantuan Bapok Puan di Kobar

Menurut Rahmad, kegaduhan Partai Demokrat ini terjadi lantaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan playing victim seolah-olah terzalimi di konflik ini.

“Sungguh ini telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan ditengah tengah masyarakat, disaat kita dan pemerintahan Bapak Presiden Jokowi sedang bersungguh sungguh dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan sedang berusaha membangun kembali sendi-sendi perekonomian nasional,” katanya.

Rahmad juga mengatakan, kubu Moeldoko hanya ingin mengembalikan Partai Demokrat ke yang sesungguhnya. Namun cara itu dianggap kotor oleh SBY dan AHY. Karena itu, menurutnya, denga adanya jumpa pers ini agar masyarakat dapat melihat bahwa yang dilakukan oleh kubu Moeldoko adalah benar.

Baca Juga :  Serius? Surya Paloh Memang Dapat Tugas Khusus ‘Jinakan’ PKS

 “Dengan demikian, masyarakat dapat melihat dan menilai langkah-langkah konkrit yang mesti kita lakukan secara bersama-sama untuk memperbaiki Partai Demokrat ini,” ungkapnya.

Sekadar informasi terjadi dualisme kepengurusan Partai Demokrat. Kubu yang kontra terhadap AHY menyelenggarakan KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara. Hasil KLB tersebut terpilih Moeldoko sebagai ketua umum periode 2021-2026.

Sementara AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres V 2020 di Jakarta. Kongres tersebut kala itu menetapkan AHY secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2020-2025.

PROKALTENG.CO-Partai Demokrat kubu Moeldoko menyampaikan permintaan maafnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya telah membuat kegaduhan karena adanya dualisme kepengurusan partai Demokrat yang coba diambil alih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad mengatakan, seharusnya kegaduhan ini tidak perlu terjadi di tengah Indonesia yang sedang menghadapi pandemi Covid-19 ini.

“Kami atas nama DPP Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi,” ujar Rahmad di kawasan Hambalang, Jawa Barat, Kamis (25/3).

Baca Juga :  Agustiar Distribusikan Bantuan Bapok Puan di Kobar

Menurut Rahmad, kegaduhan Partai Demokrat ini terjadi lantaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan playing victim seolah-olah terzalimi di konflik ini.

“Sungguh ini telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan ditengah tengah masyarakat, disaat kita dan pemerintahan Bapak Presiden Jokowi sedang bersungguh sungguh dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan sedang berusaha membangun kembali sendi-sendi perekonomian nasional,” katanya.

Rahmad juga mengatakan, kubu Moeldoko hanya ingin mengembalikan Partai Demokrat ke yang sesungguhnya. Namun cara itu dianggap kotor oleh SBY dan AHY. Karena itu, menurutnya, denga adanya jumpa pers ini agar masyarakat dapat melihat bahwa yang dilakukan oleh kubu Moeldoko adalah benar.

Baca Juga :  Serius? Surya Paloh Memang Dapat Tugas Khusus ‘Jinakan’ PKS

 “Dengan demikian, masyarakat dapat melihat dan menilai langkah-langkah konkrit yang mesti kita lakukan secara bersama-sama untuk memperbaiki Partai Demokrat ini,” ungkapnya.

Sekadar informasi terjadi dualisme kepengurusan Partai Demokrat. Kubu yang kontra terhadap AHY menyelenggarakan KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara. Hasil KLB tersebut terpilih Moeldoko sebagai ketua umum periode 2021-2026.

Sementara AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres V 2020 di Jakarta. Kongres tersebut kala itu menetapkan AHY secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Demokrat periode 2020-2025.

Terpopuler

Artikel Terbaru