26.9 C
Jakarta
Thursday, May 15, 2025

Waspada Gejala Kanker Kolorektal Ini, Bisa Gerogoti Usus Besar

PROKALTENG.CO – Berbagai jenis kanker memiliki tingkat keganasan
masing-masing. Jika seringkali memiliki masalah pada sistem pencernaan dan
usus, jangan disepelekan. Sebab bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit
kanker kolorektal.

Kanker jenis ini adalah keganasan
yang berasal dari jaringan usus besar. Terdiri dari kolon (bagian terpanjang
dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum
anus).

Dari data Globocan 2012, insiden
kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa,
dengan mortalitas 9,5 persen dari seluruh kasus kanker. Di Indonesia, kanker
kolorektal sekarang menempati urutan nomor 3 (GLOBOCAN 2012).

Karakteristik penderita kanker
kolorektal di Indonesia agak berbeda dengan di negara maju. Di Indonesia, 51
persen dari seluruh penderita berusia di bawah 50 tahun dan pasien di bawah 40
tahun berjumlah 28,17 persen.

Konsultan Hematologi Onkologi
Medik FKUI-RSCM Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP,
menjelaskan, perubahan gaya hidup yang mendorong kanker seperti merokok,
konsumsi alkohol, aktivitas fisik, obesitas dan diet tinggi lemak dan rendah
serat. Serta faktor risiko lingkungan dan pekerjaan seperti polusi udara, asap
dalam ruangan dari penggunaan bahan bakar padat rumah tangga dan lainnya.

Baca Juga :  Akses Kontrasepsi Terbatas Saat Pandemi Picu Kehamilan Tak Terencana

Menurutnya, secara global, kanker
kolorektal merupakan jenis kanker ketiga paling banyak pada laki-laki.
Sedangkan jenis kanker kedua paling banyak pada perempuan.

Lebih dari 86 persen pasien yang
didiagnosis dengan kanker kolorektal berusia kurang dari 50 tahun dan
asimptomatik. Secara keseluruhan risiko untuk mendapatkan kanker kolorektal
adalah 1 dari 20 orang (5 persen).

Risiko penyakit cenderung lebih
sedikit pada perempuan dibandingkan pada pria. Banyak faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko individu untuk terkena kanker kolorektal.

Gejala Kanker Kolorektal

Gejala kanker kolorektal
seringkali dirasakan oleh pasien ketika kanker sudah berkembang jauh. Jenis
gejalanya tergantung kepada ukuran dan lokasi tumbuhnya kanker.

Beberapa gejala yang dapat muncul
antara lain, diare atau konstipasi, buang air besar yang terasa tidak tuntas,
ada darah pada tinja. Bahkan mual dan muntah. Perut terasa nyeri, kram, atau
kembung. Lantas tubuh mudah lelah dan berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga :  Kadar Gula Darah Tinggi Meski Bukan Diabetes, Picu Keparahan Covid-19

“Terapi untuk kanker, termasuk di
dalamnya Kanker Kolorektal (KKR) saat ini telah berkembang dengan sangat pesat
baik dalam diagnosis maupun pengobatan. Salah satu yang dikembangkan dalam KKR
selain kemoterapi dan imunoterapi, yaitu personalised
medicine
dengan tujuan memberikan ketahanan hidup yang lebih panjang bagi
pasien kanker kolorektal yang bermetastasis (menyebar),” katanya dalam konferensi
pers virtual, Selasa (26/1).

Faktor penyebab KKR yaitu sekitar
70 persen kasus KKR dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk kebiasaan
makan, aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol. Sekitar 25 persen dari
kasus KKR memiliki kecenderungan genetik, dan 5 persen dari pasien KKR memiliki
faktor keturunan yang terkait dengannya perkembangannya.

PROKALTENG.CO – Berbagai jenis kanker memiliki tingkat keganasan
masing-masing. Jika seringkali memiliki masalah pada sistem pencernaan dan
usus, jangan disepelekan. Sebab bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit
kanker kolorektal.

Kanker jenis ini adalah keganasan
yang berasal dari jaringan usus besar. Terdiri dari kolon (bagian terpanjang
dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum
anus).

Dari data Globocan 2012, insiden
kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa,
dengan mortalitas 9,5 persen dari seluruh kasus kanker. Di Indonesia, kanker
kolorektal sekarang menempati urutan nomor 3 (GLOBOCAN 2012).

Karakteristik penderita kanker
kolorektal di Indonesia agak berbeda dengan di negara maju. Di Indonesia, 51
persen dari seluruh penderita berusia di bawah 50 tahun dan pasien di bawah 40
tahun berjumlah 28,17 persen.

Konsultan Hematologi Onkologi
Medik FKUI-RSCM Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP,
menjelaskan, perubahan gaya hidup yang mendorong kanker seperti merokok,
konsumsi alkohol, aktivitas fisik, obesitas dan diet tinggi lemak dan rendah
serat. Serta faktor risiko lingkungan dan pekerjaan seperti polusi udara, asap
dalam ruangan dari penggunaan bahan bakar padat rumah tangga dan lainnya.

Baca Juga :  Akses Kontrasepsi Terbatas Saat Pandemi Picu Kehamilan Tak Terencana

Menurutnya, secara global, kanker
kolorektal merupakan jenis kanker ketiga paling banyak pada laki-laki.
Sedangkan jenis kanker kedua paling banyak pada perempuan.

Lebih dari 86 persen pasien yang
didiagnosis dengan kanker kolorektal berusia kurang dari 50 tahun dan
asimptomatik. Secara keseluruhan risiko untuk mendapatkan kanker kolorektal
adalah 1 dari 20 orang (5 persen).

Risiko penyakit cenderung lebih
sedikit pada perempuan dibandingkan pada pria. Banyak faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko individu untuk terkena kanker kolorektal.

Gejala Kanker Kolorektal

Gejala kanker kolorektal
seringkali dirasakan oleh pasien ketika kanker sudah berkembang jauh. Jenis
gejalanya tergantung kepada ukuran dan lokasi tumbuhnya kanker.

Beberapa gejala yang dapat muncul
antara lain, diare atau konstipasi, buang air besar yang terasa tidak tuntas,
ada darah pada tinja. Bahkan mual dan muntah. Perut terasa nyeri, kram, atau
kembung. Lantas tubuh mudah lelah dan berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga :  Kadar Gula Darah Tinggi Meski Bukan Diabetes, Picu Keparahan Covid-19

“Terapi untuk kanker, termasuk di
dalamnya Kanker Kolorektal (KKR) saat ini telah berkembang dengan sangat pesat
baik dalam diagnosis maupun pengobatan. Salah satu yang dikembangkan dalam KKR
selain kemoterapi dan imunoterapi, yaitu personalised
medicine
dengan tujuan memberikan ketahanan hidup yang lebih panjang bagi
pasien kanker kolorektal yang bermetastasis (menyebar),” katanya dalam konferensi
pers virtual, Selasa (26/1).

Faktor penyebab KKR yaitu sekitar
70 persen kasus KKR dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk kebiasaan
makan, aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol. Sekitar 25 persen dari
kasus KKR memiliki kecenderungan genetik, dan 5 persen dari pasien KKR memiliki
faktor keturunan yang terkait dengannya perkembangannya.

Terpopuler

Artikel Terbaru