25.4 C
Jakarta
Monday, May 12, 2025

Penetapan Status Siaga Darurat, Tanggulangi Lebih Awal Potensi Bencana

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana dan
Pemadaman Kebakaran (BPBPK) menggelar rapat kordinasi tentang pananganan dan
pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah.

Bekerja sama dengan Borneo National Foundation (BNF), pelaksanaan
rakor digelar di Hotel Royal Global Hotel, Palangka Raya, Kamis (17/12) pagi.

“Tentunya dari acara rakor, harapan pengendalian karhutla di
tahun berikutnya 2021 bisa lebih maksimal dan tingkatkan,” kata Kabid
Kedaruratan dan Logistik Erlin Hardi.

Terutama dalam hal penetapan status. Menurutnya Kalteng kini telah
menetapkan status menjadi siaga darurat. karena memang pihak terkait sekarang
menekan pencegahan dan kesiapsiagaan. ketimbang harus menetapkan status ketika
bencananya sudah besar.

Baca Juga :  Deklarasi Damai Pilgub Kalteng 2020, Ben Bahat: Sambut Pesta Demokrasi

“Dengan begitu, ketika ada potensi bencana kita bisa lebih
awal tanggulangi sehingga tingkat dampaknya lebih kecil. Khususnya kebakaran
hutan dan lahan di daerah gambut,” ujarnya.

Pihaknya selalu mengevaluasi sehingga penanganan karhutla lebih
maksimal dan tidak menjadi dampak lebih besar.

 

“Ditahun 2020 sebagian kita lihat Karhutla sangat minimal.
Ada kebakaran namun bisa kita tanggulangi,” ungka Erlin.

Kenapa harus ada status? Dikarenakan seluruh stake holder di
wilayah setempat akan siapa dalam penanganan pencegahan bencana.
Seperti
diketahui, Provinsi Kalimantan Tengah menerima bantuan 9 unit helikopter
waterbombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Tahun 2020 ini, kita ada bantuan BNPB karena status kita
ditetapkan lebih awal dengan bantuan water bombing dan patroli rutin
helikopter,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Kobar Bantu Alat Pemadam Kebakaran di Kelurahan Mendawai

Helikopter ini bisa membantu penanganan dan penanggulangan
karhutla di Kalteng lebih optimal. Utamanya di wilayah-wilayah yang terjadi
karhutla, namun sulit dijangkau melalui jalur darat.

“Pengawasan dan fungsi patroli lebih awal melihat titik-titik
hotspot. Apabila sudah terpantau ada potensi untuk kebakaran namun apabila
pemadaman darat tidak bisa dilakukan kita segera lakukan water bombing,”
tutupnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana dan
Pemadaman Kebakaran (BPBPK) menggelar rapat kordinasi tentang pananganan dan
pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah.

Bekerja sama dengan Borneo National Foundation (BNF), pelaksanaan
rakor digelar di Hotel Royal Global Hotel, Palangka Raya, Kamis (17/12) pagi.

“Tentunya dari acara rakor, harapan pengendalian karhutla di
tahun berikutnya 2021 bisa lebih maksimal dan tingkatkan,” kata Kabid
Kedaruratan dan Logistik Erlin Hardi.

Terutama dalam hal penetapan status. Menurutnya Kalteng kini telah
menetapkan status menjadi siaga darurat. karena memang pihak terkait sekarang
menekan pencegahan dan kesiapsiagaan. ketimbang harus menetapkan status ketika
bencananya sudah besar.

Baca Juga :  Deklarasi Damai Pilgub Kalteng 2020, Ben Bahat: Sambut Pesta Demokrasi

“Dengan begitu, ketika ada potensi bencana kita bisa lebih
awal tanggulangi sehingga tingkat dampaknya lebih kecil. Khususnya kebakaran
hutan dan lahan di daerah gambut,” ujarnya.

Pihaknya selalu mengevaluasi sehingga penanganan karhutla lebih
maksimal dan tidak menjadi dampak lebih besar.

 

“Ditahun 2020 sebagian kita lihat Karhutla sangat minimal.
Ada kebakaran namun bisa kita tanggulangi,” ungka Erlin.

Kenapa harus ada status? Dikarenakan seluruh stake holder di
wilayah setempat akan siapa dalam penanganan pencegahan bencana.
Seperti
diketahui, Provinsi Kalimantan Tengah menerima bantuan 9 unit helikopter
waterbombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Tahun 2020 ini, kita ada bantuan BNPB karena status kita
ditetapkan lebih awal dengan bantuan water bombing dan patroli rutin
helikopter,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Kobar Bantu Alat Pemadam Kebakaran di Kelurahan Mendawai

Helikopter ini bisa membantu penanganan dan penanggulangan
karhutla di Kalteng lebih optimal. Utamanya di wilayah-wilayah yang terjadi
karhutla, namun sulit dijangkau melalui jalur darat.

“Pengawasan dan fungsi patroli lebih awal melihat titik-titik
hotspot. Apabila sudah terpantau ada potensi untuk kebakaran namun apabila
pemadaman darat tidak bisa dilakukan kita segera lakukan water bombing,”
tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru