PELATIH Atalanta Gian
Piero Gasperini menganggap kelolosan timnya ke babak 16 besar Liga Champions
lebih luar biasa dibandingkan torehan musim lalu. Sebab, mereka harus melewati
grup ketat yang dihuni Liverpool dan Ajax Amsterdam.
Atalanta memastikan
langkah ke 16 besar dini hari ini (10/12). Atalanta mendampingi juara grup D
Liverpool. Kemenangan 1-0 atas Ajax dalam lawatan ke Johan Cruijff Arena,
Amsterdam, Belanda, menjadi hasil krusial yang menentukan melajunya Atalanta.
“Mencapai babak 16
besar lagi merupakan pencapaian yang luar biasa. Musim ini bahkan lebih dari
tahun lalu, karena Liverpool dan Ajax adalah dua tim besar,†ujar Gasperini
selepas pertandingan dikutip dari laman resmi UEFA.
Atalanta tiba di Johan
Cruijff Arena dengan keunggulan satu poin atas Ajax, yang artinya mereka hanya
butuh hasil imbang untuk memastikan tempat di 16 besar.
Sebuah gol pada menit
ke-85 dari Luis Muriel sukses membuat Atalanta melewati hadangan Ajax.
Menurut Gasperini,
kemenangan ini tidak terlepas dari kedisiplinan anak-anak asuhnya dalam menjaga
garis pertahanan. Strategi bertahan dengan menempatkan lima pemain sukses
meredam serangan-serangan Ajax.
Mereka lebih banyak
menunggu hingga pemain Ajax melakukan kesalahan. Gol yang dicetak Muriel pun
tak terlepas dari kesalahan Ajax dan kecerdikan gelandang Atalanta saat
mengintersep bola.
“Kami melakukannya
dengan sangat baik malam ini, bertahan canggih melawan tim yang menyerang.
Secara defensif kami melakukannya dengan sangat baik. Kemudian kami mencoba
yang terbaik saat istirahat, dan mendapatkan gol itu di menit-menit akhir,â€
kata dia.
Strategi jitu Atalanta
ini diakui gelandang Ajax Davy Klaanssen. Dia mengatakan kemenangan Atalanta
adalah hasil kedisiplinan para pemain bertahan dalam meredam setiap gempuran
kawan-kawannya.
Di samping itu,
kehilangan Ryan Gravenberch karena kartu merah pada menit ke-79, titik balik
Ajax yang semakin sulit menembus lini pertahanan Atalanta. Keunggulan jumlah
pemain ini bisa dimanfaatkan tim tamu untuk mengantongi kemenangan.
“Biasanya mereka adalah tim yang menekan, tetapi
Anda lihat hari ini bahwa mereka datang bermain disiplin dan bermain dengan
serangan balik. Kemudian kami bermain dengan sepuluh orang dan tetap harus
menekan. Lalu mereka mendapat peluang,†kata dia.