JAKARTA,PROKALTENG.CO-Thomy alias T sebagai pihak
ketiga yang diduga menjadi penyambung order Nikita Mirzani dengan
pelaku penganiayaan Isa Zega sempat bekerja sebagai event organizer. Namun,
berhubung bisnis EO miliknya bangkrut, dia sering nongkrong di tempat berkumpul
anak-anak dari Ambon, Maluku.
“Dia punya EO dan bangkrut, terus sering nongkrong
di tempat kita. Dia bawa order jadinya,†kata Budianto Tahapary, kerabat pelaku
kepada JawaPos.com.
Menurut Budi berdasarkan keterangan yang berhasil
digalinya dari Thomy, order ini diperoleh Thomy diduga dari Nikita Mirzani pada
28 Okotber 2020. Ketika itu bintang film Nenek Gayung disebut menanyakan siapa
orang yang bisa membantu memukul Isa Zega karena telah menghinanya melalui
media sosial.
Pada 30 Oktober 2020, Thomy membicarakan order ini
kepada Hence. Si Hence kemudian memberikan pekerjaan tersebut kepada ke Devi
dan Arnold sebagai pelaku. Sepakat atas pekerjaan ini, Nikita Mirzani melalui
perempuan inisial D yang diguga asistennya lantas mentransfer uang sebesar Rp
25 juta kepada T.
Budianto Tahapary dan pelaku meyakini order ini
memang benar-benar datang dari Nikita Mirzani karena Thomy disebutnya sempat
foto bareng Nikita Mirzani. Ditambah lagi transfer dari D kepada T katanya
menyebut nama Niki.
“Dia (Thomy) kenal sama Nikita, ada fotonya dan dia
buktiin. Saya percaya. Foto WA-nya juga ada fotonya dia sama Nikita di mobilnya
dia. Dan orang di lapangan percaya itu order dari Nikita,†paparnya.
Budianto Tahapary mengaku dirinya meminta Thomy
untuk memberikan bukti lantaran tidak mau hanya Arnold yang dikorbankan atas
kejadian ini. Dia mengejar Thomy supaya memberikannya. Dan setelah dibujuk,
Thomy akhirnya memberikan bukti transfer berupa screenshot. Thomy juga
melengkapi keterangan lewat tulisan tangan seputar kronologi awal order sampai
akhir.
“Tapi pas saya bilang mau konsultasi ke pengacara
Elza Syarief, dia menjauh. T ini takut ikut terjerat juga. Sekarang dia ada di
pihak Nikita,†tuturnya.
Kejadian ini bermula dari kasus penganiayaan yang
dialami mantan manajer Lucinta Luna, Isa Zega, saat tengah berada di sebuah
kafe di apartemen Kalibata City pada 3 November 2020. Akibat kejadian tersebut,
Isa Zega mengalami luka pada bagian wajah.
Kasus penganiayaan ini lantas berkembang diduga
diotaki oleh Nikita Mirzani. Hal itu terungkap setelah salah satu pelaku buka
suara. Devi, salah satu pelaku mengaku menerima uang sebesar Rp 20 juta untuk
memukul Isa Zega. Berdasarkan informasi yang diterimanya ternyata pihak yang
memberikan order adalah Nikita Mirzani.
Dia melakukan aksi ini dilakukannya bersama Arnold,
lelaki 28 tahun yang kini mendekam di dalam tahanan Polsek Pancoran, Jakarta
Selatan. Keduanya memiliki peran berbeda. Devi bertugas mendokumentasikan
eksekusi pemululan lewat video, sementara Arnold menjadi eksekutor.