26.2 C
Jakarta
Sunday, May 11, 2025

Terpuruk, Yamaha Butuh Tim Uji yang Solid

MOTOR Yamaha
spesifikasi 2020 benar-benar terpuruk dalam lima race terakhir.
Para penunggang M1 Yamaha seperti Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan
Valentino Rossi sulit bersaing dengan pembalap lain.

Reputasi Yamaha
terselamatkan lewat aksi pembalap Petronas Yamaha Franco Morbidelli. Dia
mendulang dua kemenangan pada GP Teruel dan GP Valencia. Namun, Morbidelli musim
ini menggunakan mesin M1 Spec A 2019.

Dia satu-satunya
pembalap Yamaha yang menunggangi mesin Yamaha musim lalu. Meski begitu, dia
berhasil empat kali naik podium. Tiga di antaranya berbuah kemenangan, dan kini
berjuang untuk posisi runner-up.

Sebenarnya, Yamaha
sempat menunjukkan prospek juara dalam dua seri pertama musim ini di Sirkuit
Jerez, Spanyol. Bahkan, pada race kedua, tiga rider penunggang
Yamaha, Quartararo, Vinales dan Rossi, sukses menguasai podium kemenangan.
Namun, mereka mengalami inkonsistensi pada seri-seri berikutnya.

Baca Juga :  PSSI Istirahatkan Sejumlah Wasit Bermasalah di Liga 1

Situasi tersebut turut
membuyarkan kans Quartararo untuk memenangi gelar musim 2020. Pada balapan
menentukan pekan lalu, dia bahkan gagal finis. Kegagalan itu turut memuluskan
langkah pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir menjadi juara dunia baru 2021.

Rossi yang merupakan
pembalap senior di Yamaha turut bersuara terkait masalah yang menimpa motor
timnya. Menurut dia, masalah mendasar tim berlogo garpu tala itu adalah program
pengujian yang gagal total musim ini. Jorge Lorenzo yang sejatinya didapuk
sebagai test rider tidak banyak bekerja lantaran pandemi Covid-19.

Pagebluk tersebut
membuat Yamaha membatalkan rencana program pengujian di Eropa. Selanjutnya,
mereka memusatkan pengembangan di Jepang. Fakta tersebut berbanding terbalik
dengan tim pesaingnya. Suzuki, Ducati, KTM, dan Honda terus mencoba berkembang
saat pekan pengujian dibuka di sirkuit Eropa.

Baca Juga :  Boxing Day Milik Ole

’’Yamaha tidak punya
tim (penguji). Hanya ada satu tim yang bekerja di Jepang dengan test rider Jepang,”
papar Rossi dilansir Motorsport. Hal itu terasa aneh. Sebab, program
pengujian berlangsung di sirkuit Jepang. Namun, balapan justru berlangsung di
sirkuit-sirkuit Eropa.

’’Tahun depan, Yamaha
butuh tim penguji yang serius di Eropa. Lebih dari sekadar test rider, kami
membutuhkan program pengujian yang serius,” papar pembalap berjuluk The Doctor
tersebut.

Pekan lalu, Yamaha
sudah memastikan pembalap asal Inggris Cal Crutchlow sebagai test rider mereka
musim depan. Pembalap yang musim ini masih bersama LCR Honda itu diplot
menggantikan peran Jorge Lorenzo yang masa tugasnya rampung akhir musim ini.

Sebelumnya, Rossi menginginkan Andrea Dovizioso
sebagai pembalap uji Yamaha. Namun, pembalap Italia itu memutuskan vakum
sementara dari pentas MotoGP.

MOTOR Yamaha
spesifikasi 2020 benar-benar terpuruk dalam lima race terakhir.
Para penunggang M1 Yamaha seperti Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan
Valentino Rossi sulit bersaing dengan pembalap lain.

Reputasi Yamaha
terselamatkan lewat aksi pembalap Petronas Yamaha Franco Morbidelli. Dia
mendulang dua kemenangan pada GP Teruel dan GP Valencia. Namun, Morbidelli musim
ini menggunakan mesin M1 Spec A 2019.

Dia satu-satunya
pembalap Yamaha yang menunggangi mesin Yamaha musim lalu. Meski begitu, dia
berhasil empat kali naik podium. Tiga di antaranya berbuah kemenangan, dan kini
berjuang untuk posisi runner-up.

Sebenarnya, Yamaha
sempat menunjukkan prospek juara dalam dua seri pertama musim ini di Sirkuit
Jerez, Spanyol. Bahkan, pada race kedua, tiga rider penunggang
Yamaha, Quartararo, Vinales dan Rossi, sukses menguasai podium kemenangan.
Namun, mereka mengalami inkonsistensi pada seri-seri berikutnya.

Baca Juga :  PSSI Istirahatkan Sejumlah Wasit Bermasalah di Liga 1

Situasi tersebut turut
membuyarkan kans Quartararo untuk memenangi gelar musim 2020. Pada balapan
menentukan pekan lalu, dia bahkan gagal finis. Kegagalan itu turut memuluskan
langkah pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir menjadi juara dunia baru 2021.

Rossi yang merupakan
pembalap senior di Yamaha turut bersuara terkait masalah yang menimpa motor
timnya. Menurut dia, masalah mendasar tim berlogo garpu tala itu adalah program
pengujian yang gagal total musim ini. Jorge Lorenzo yang sejatinya didapuk
sebagai test rider tidak banyak bekerja lantaran pandemi Covid-19.

Pagebluk tersebut
membuat Yamaha membatalkan rencana program pengujian di Eropa. Selanjutnya,
mereka memusatkan pengembangan di Jepang. Fakta tersebut berbanding terbalik
dengan tim pesaingnya. Suzuki, Ducati, KTM, dan Honda terus mencoba berkembang
saat pekan pengujian dibuka di sirkuit Eropa.

Baca Juga :  Boxing Day Milik Ole

’’Yamaha tidak punya
tim (penguji). Hanya ada satu tim yang bekerja di Jepang dengan test rider Jepang,”
papar Rossi dilansir Motorsport. Hal itu terasa aneh. Sebab, program
pengujian berlangsung di sirkuit Jepang. Namun, balapan justru berlangsung di
sirkuit-sirkuit Eropa.

’’Tahun depan, Yamaha
butuh tim penguji yang serius di Eropa. Lebih dari sekadar test rider, kami
membutuhkan program pengujian yang serius,” papar pembalap berjuluk The Doctor
tersebut.

Pekan lalu, Yamaha
sudah memastikan pembalap asal Inggris Cal Crutchlow sebagai test rider mereka
musim depan. Pembalap yang musim ini masih bersama LCR Honda itu diplot
menggantikan peran Jorge Lorenzo yang masa tugasnya rampung akhir musim ini.

Sebelumnya, Rossi menginginkan Andrea Dovizioso
sebagai pembalap uji Yamaha. Namun, pembalap Italia itu memutuskan vakum
sementara dari pentas MotoGP.

Terpopuler

Artikel Terbaru