26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dosen UI Ade Armando Sebut Islam Terbelakang dan Identik Konflik Berda

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Armando mendukung pernyataan
Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menyebut Islam sedang mengalami krisis.
Unutuk itu, Ade Armando menilai, perlu ummat Islam mengucapkan terima kasih ke
Emmanuel Macron.

“Ummat Islam harus berterima
kasih dengan Macron. Islam memang sedang dalam krisis. Bukan cuma di Prancis,
tapi diseluruh dunia. Dan kalau dibiarkan, ini akan mendorong perang
berkepanjangan dan kehancuran di dunia,” ujar Ade Armando dikutip dari Channel
YouTube Cokro TV, Kamis (5/11).

Ade Armando menilai, Islam saat
ini mengalami keterbelakangan. Menurutnya, dunia Islam sangat identik dengan
konflik berdarah. “Dunia Islam saat ini adalah dunia yang terbelakang. Konflik
berdarah adalah karakter yang khas kita dengar ketika ada berita tentang dunia
Islam,” ujar Ade Armando.

Baca Juga :  Kalau UU Ciptaker Versi Buruh Hoax, Tolong Sampaikan Draf Finalnya

Dia menilai kekerasan kerap
mewarnai Islam. Seperti pendindasan terhadap minoritas, terorisme, penggulingan
penguasa, penindasan oposisi, pembunuhan karena perbedaan pendapat,
pengingkaran hak perempuan, yang menurutnya merupakan cerita-cerita yang lazim
didengar dari dunia Islam.

Selain kekerasan, ilmu
pengatahuan juga tidak tumbuh di dunia Islam. Semua itu lantaran ada gagasan
dalam cara pikir islam yang menurutnya menyesatkan.

“Keterbelakangan ini terutama
lahir dari cara beragama yang tidak mendorong umat Islam untuk berpikir secara
terbuka. Krisis Islam berawal dari gagasan yang sesat,” katanya.

Ade Armando melanjutkan,
keterbelakangan dan konflik ini berawal dari keyakinan bahwa Islam tertinggal
karena meninggalkan ajaran-ajaran Islam murni. “Islam dianggap menjadi bodoh
dan kalah karena mengabaikan perintah Allah dan teladan Nabi Muhammad. Karena
itu jawaban terhadap keterbelakangan muslim adalah dengan mempurifikasi ajaran
Islam.” Katanya.

Baca Juga :  Jaksa Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Terdakwa Penembakan Laskar FPI

Dia mengatakan, ada anggapan
menyebut bahwa, umat Islam dinilai sudah menyeleweng dari rel aslinya. Untuk
itu, Islam harus dikembalikan ke ajaran aslinya. Yaitu kembali kepada Alquran
dan teladan Nabi Muhamad, serta kesepakatan-kesepakatan ulama di masa lalu.

“Mereka inilah yang disebut
sebagai kaum Isamis radikal,” cetus Ade Aramando.

Dia menjelaskan, kaum Islam
radikal ini meyakini bahwa Alquran harus dijadikan hukum absolut karen Allah
memang menurunkan kitab suci itu sebagai hukum yang harus dipatuhi di sepanjang
zaman di seluruh dunia. Kalimat-kalimat Alquran dianggap sebagai kalimat suci
yang mengandung muatan hukum permanen.

“Islam sedang dalam keadaan
krisis. Peringatan Macron benar belaka ,” tutupnya.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Armando mendukung pernyataan
Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menyebut Islam sedang mengalami krisis.
Unutuk itu, Ade Armando menilai, perlu ummat Islam mengucapkan terima kasih ke
Emmanuel Macron.

“Ummat Islam harus berterima
kasih dengan Macron. Islam memang sedang dalam krisis. Bukan cuma di Prancis,
tapi diseluruh dunia. Dan kalau dibiarkan, ini akan mendorong perang
berkepanjangan dan kehancuran di dunia,” ujar Ade Armando dikutip dari Channel
YouTube Cokro TV, Kamis (5/11).

Ade Armando menilai, Islam saat
ini mengalami keterbelakangan. Menurutnya, dunia Islam sangat identik dengan
konflik berdarah. “Dunia Islam saat ini adalah dunia yang terbelakang. Konflik
berdarah adalah karakter yang khas kita dengar ketika ada berita tentang dunia
Islam,” ujar Ade Armando.

Baca Juga :  Kalau UU Ciptaker Versi Buruh Hoax, Tolong Sampaikan Draf Finalnya

Dia menilai kekerasan kerap
mewarnai Islam. Seperti pendindasan terhadap minoritas, terorisme, penggulingan
penguasa, penindasan oposisi, pembunuhan karena perbedaan pendapat,
pengingkaran hak perempuan, yang menurutnya merupakan cerita-cerita yang lazim
didengar dari dunia Islam.

Selain kekerasan, ilmu
pengatahuan juga tidak tumbuh di dunia Islam. Semua itu lantaran ada gagasan
dalam cara pikir islam yang menurutnya menyesatkan.

“Keterbelakangan ini terutama
lahir dari cara beragama yang tidak mendorong umat Islam untuk berpikir secara
terbuka. Krisis Islam berawal dari gagasan yang sesat,” katanya.

Ade Armando melanjutkan,
keterbelakangan dan konflik ini berawal dari keyakinan bahwa Islam tertinggal
karena meninggalkan ajaran-ajaran Islam murni. “Islam dianggap menjadi bodoh
dan kalah karena mengabaikan perintah Allah dan teladan Nabi Muhammad. Karena
itu jawaban terhadap keterbelakangan muslim adalah dengan mempurifikasi ajaran
Islam.” Katanya.

Baca Juga :  Jaksa Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Terdakwa Penembakan Laskar FPI

Dia mengatakan, ada anggapan
menyebut bahwa, umat Islam dinilai sudah menyeleweng dari rel aslinya. Untuk
itu, Islam harus dikembalikan ke ajaran aslinya. Yaitu kembali kepada Alquran
dan teladan Nabi Muhamad, serta kesepakatan-kesepakatan ulama di masa lalu.

“Mereka inilah yang disebut
sebagai kaum Isamis radikal,” cetus Ade Aramando.

Dia menjelaskan, kaum Islam
radikal ini meyakini bahwa Alquran harus dijadikan hukum absolut karen Allah
memang menurunkan kitab suci itu sebagai hukum yang harus dipatuhi di sepanjang
zaman di seluruh dunia. Kalimat-kalimat Alquran dianggap sebagai kalimat suci
yang mengandung muatan hukum permanen.

“Islam sedang dalam keadaan
krisis. Peringatan Macron benar belaka ,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru