Dunia
sebentar lagi akan sibuk dengan pelaksanaan vaksinasi untuk menanggulangi
Covid-19. Sejumlah negara meyakini tahun 2021 adalah saat yang tepat untuk
melaksanakan vaksinasi. Selain pelaksanaannya yang tak mudah karena melibatkan
jutaan penduduk serta tenaga medis di setiap negara, ternyata menjaga kualitas
vaksin tak mudah.
Plt
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat
Adiktif BPOM Togi J Hutadjulu dalam Webinar, Rabu (28/10) menjelaskan vaksin
harus disimpan di ruang dingin yakni 2-8 derajat Celcius. Sehingga kualitasnya
akan terjaga dan tidak mudah rusak.
รขโฌลKami sendiri akan mengawasi rantai distribusi
untuk memastikan mutu vaksin. Vaksin memerlukan kondisi penyimpanan khusus yang
umumnya pada temperatur antara 2-8 derajat Celcius,รขโฌย jelasnya.
Menurutnya,
manajemen rantai dingin merupakan hal yang krusial dilakukan untuk penjagaan
mutu vaksin hingga sampai ke pengguna. Sebab jika suhunya tak sesuai, kualitas
vaksin akan menurun.
รขโฌลDistribusi
vaksin yang tak sesuai dengan suhu akan sebabkan kerusakan vaksin,รขโฌย jelasnya.
Menurut
Togi, pelaksanaan uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia akan selesai pada
akhir tahun nanti untuk fase III. Setelah itu laporannya akan diberikan pada
BPOM awal tahun 2021.
รขโฌลUntuk
uji klinis Sinovac di Indonesia ada hasil 3 bulan selesai pada akhir tahun. Dan
laporannya akan diberikan awal 2021. Di Brasil juga melakukan lebih awal dari
kita. Tentu akan dilakukan pemantauan 3-6 bulan sampai 1 tahun,รขโฌย paparnya.
รขโฌลNanti
setelah itu, kami akan lakukan evaluasi. Tim komite nasional terdiri dari
ekspert seperti ahli farmakologi dan akademisi untuk mengecek data serta
keamanan efikasi dan mutunya,รขโฌย tutup Togi.