25.6 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Cegah Covid-19, Yuk Biasakan Langkah 3M di Keluarga

Pemerintah
mengambil langkah tegas untuk mencegah persebaran Covid-19 di lingkungan sosial
terkecil, yakni keluarga. Untuk itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga akan berkoordinasi
dengan Satgas Penanganan Covid-19 membuat protokol kesehatan keluarga.

”Harapan
kami, protokol kesehatan keluarga ini juga dapat diterapkan. Bila ada anggota
keluarga yang terinfeksi, langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Untuk
saat ini, agar terhindar dari infeksi Covid-19 di dalam dan di luar rumah, dia
meminta keluarga-keluarga di Indonesia untuk menerapkan secara ketat 3M. Yakni,
memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal itu bertujuan untuk
menekan peningkatan jumlah klaster keluarga.

”Masyarakat
sebaiknya menghindari sementara kegiatan yang melibatkan kehadiran seluruh
anggota keluarga besar. Baik silaturahmi maupun acara hajatan sebaiknya
dilakukan secara daring saja,” ujarnya.

Pasalnya,
September ini kasus Covid-19 menunjukkan tren yang meningkat dalam klaster
keluarga. Dia mengaku mendapat arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan
sosialisasi secara masif kepada para keluarga, terutama perempuan dan anak di
seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Ini Kaitan Bulan Kelahiran dengan Penyakit Jantung

Berkaitan
dengan klaster keluarga, disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ketat adalah
kunci untuk menekan persebarannya. Disiplin itu, kata Bintang, tidak hanya pada
saat keluar rumah. Tetapi, juga saat berinteraksi di dalam rumah.

”Perempuan
sebagai manajer rumah tangga harus selalu mengingatkan keluarganya. Walaupun di
dalam rumah, tetap memakai masker. Apalagi di dalam rumah tersebut ada kelompok
rentan, balita (bawah lima tahun), dan lansia (lanjut usia),” imbuhnya.

Disiplin
Protokol Kesehatan

Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk patuh melaksanakan protokol
kesehatan. Apalagi pemerintah secara masif telah menyosialisasikan penerapan
3M. Yakni, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Di sisi
lain, pemerintah juga telah melakukan program 3T, yaitu testing, tracing, dan
treatment.

Baca Juga :  Apa Sih Penyebab Bau Mulut Saat Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter

Juru
Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, berdasar
pengamatan satgas, masyarakat masih lengah dan mengabaikan protokol kesehatan.
”Masih banyak warga yang tidak patuh protokol kesehatan seperti tidak memiliki
empati dengan banyaknya korban yang positif Covid-19,” ujarnya.

Dia
juga menepis tudingan bahwa pemerintah hanya menunggu vaksin tersedia dalam
menangani Covid-19. Padahal, satgas selalu menekankan bahwa vaksin tidak bisa
dijadikan tumpuan untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Vaksin hanya
salah satu intervensi untuk memberikan perlindungan kepada kesehatan
masyarakat.

”Perilaku
disiplin menjalankan protokol kesehatan merupakan langkah utama mengatasi
pandemi. Dan itu bisa dilakukan sejak awal pandemi hingga seterusnya karena
bisa melindungi masyarakat dari serangan Covid-19,” ujarnya.

Pemerintah
mengambil langkah tegas untuk mencegah persebaran Covid-19 di lingkungan sosial
terkecil, yakni keluarga. Untuk itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga akan berkoordinasi
dengan Satgas Penanganan Covid-19 membuat protokol kesehatan keluarga.

”Harapan
kami, protokol kesehatan keluarga ini juga dapat diterapkan. Bila ada anggota
keluarga yang terinfeksi, langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Untuk
saat ini, agar terhindar dari infeksi Covid-19 di dalam dan di luar rumah, dia
meminta keluarga-keluarga di Indonesia untuk menerapkan secara ketat 3M. Yakni,
memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal itu bertujuan untuk
menekan peningkatan jumlah klaster keluarga.

”Masyarakat
sebaiknya menghindari sementara kegiatan yang melibatkan kehadiran seluruh
anggota keluarga besar. Baik silaturahmi maupun acara hajatan sebaiknya
dilakukan secara daring saja,” ujarnya.

Pasalnya,
September ini kasus Covid-19 menunjukkan tren yang meningkat dalam klaster
keluarga. Dia mengaku mendapat arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan
sosialisasi secara masif kepada para keluarga, terutama perempuan dan anak di
seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Ini Kaitan Bulan Kelahiran dengan Penyakit Jantung

Berkaitan
dengan klaster keluarga, disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ketat adalah
kunci untuk menekan persebarannya. Disiplin itu, kata Bintang, tidak hanya pada
saat keluar rumah. Tetapi, juga saat berinteraksi di dalam rumah.

”Perempuan
sebagai manajer rumah tangga harus selalu mengingatkan keluarganya. Walaupun di
dalam rumah, tetap memakai masker. Apalagi di dalam rumah tersebut ada kelompok
rentan, balita (bawah lima tahun), dan lansia (lanjut usia),” imbuhnya.

Disiplin
Protokol Kesehatan

Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk patuh melaksanakan protokol
kesehatan. Apalagi pemerintah secara masif telah menyosialisasikan penerapan
3M. Yakni, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Di sisi
lain, pemerintah juga telah melakukan program 3T, yaitu testing, tracing, dan
treatment.

Baca Juga :  Apa Sih Penyebab Bau Mulut Saat Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter

Juru
Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, berdasar
pengamatan satgas, masyarakat masih lengah dan mengabaikan protokol kesehatan.
”Masih banyak warga yang tidak patuh protokol kesehatan seperti tidak memiliki
empati dengan banyaknya korban yang positif Covid-19,” ujarnya.

Dia
juga menepis tudingan bahwa pemerintah hanya menunggu vaksin tersedia dalam
menangani Covid-19. Padahal, satgas selalu menekankan bahwa vaksin tidak bisa
dijadikan tumpuan untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Vaksin hanya
salah satu intervensi untuk memberikan perlindungan kepada kesehatan
masyarakat.

”Perilaku
disiplin menjalankan protokol kesehatan merupakan langkah utama mengatasi
pandemi. Dan itu bisa dilakukan sejak awal pandemi hingga seterusnya karena
bisa melindungi masyarakat dari serangan Covid-19,” ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru