Di
dunia medis saat ini, terapi stem cell atau sel punca sudah tak asing lagi
terdengar. Terapi itu merupakan sel punca yang akan datang kepada sel-sel di
tubuh kita dan memperbaiki regenerasi selnya. Stem cell seolah memberikan
kekuatan kepada sel.
Mantan
Wakil Presiden Jusuf Kalla ternyata tertarik dengan perkembangan teknologi
tersebut. Bertemu dengan Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM)
Indonesia Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, JK tertarik melakukan pemindahan
tali pusat cucunya yang berada di luar negeri ke Celltech Stem Cell Laboratory
(CSC).
Teknologi
yang digunakan ialah dengan metode Closed System berbasis digital sehingga sel
lebih akurat, dan mengurangi risiko kontaminasi dari hal yang tidak terduga
dengan teknologi Quantum Autologues Stem Cell.
Dalam
pertemuan itu juga dibahas terkait perkembangan Covid-19 di seluruh dunia dan
penelitian mengenai vaksinnya berdasarkan pengalaman para ilmuwan anggota WOCPM
dari 74 negara. Menurut dr. Deby teknologi sel punca atau stem cell kini banyak
digunakan tak hanya untuk kesehatan tetapi juga kecantikan.
Misalnya
untuk menerapkan antiaging. Dia mengembangkan stem cell dari lemak dan darah
tubuh pasien itu sendiri. “Stem cell yang saya gunakan untuk berbagai penyakit
degeneratif pasien seperti diabetes, stroke, dan estetika,†jelas dr. Deby
secara daring baru-baru ini. “Khasiatnya bervariasi, ada yang beberapa bulan.
Diperbaiki hormonnya. Ada yang disuntikan, dan ada yang diinfuskan. Beda-beda
frekuensinya. Ada yang harus 3x ada yang 10x,†tuturnya.
Menurutnya
antiaging bersifat sangat individual (personal approach). Sehingga tak bisa
disamaratakan pada masing-masing pasien.
“Masing-masing pasien tak sama. Antiaging setiap pasien adalah istimewa.
Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke
mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia. Sehingga
salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini,†tegasnya. (*)