PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO- Kericuhan terjadi di bangku pemain cadangan pada menit 65 babak kedua laga lanjutan Liga 2 putaran kedua antara Kalteng Putra kontra PSBS Biak di Stadion Batakan, Balikpapan, Rabu (17/11) kemarin. Insiden ini berawal dari diusirnya pemain gelandang bertahan PSBS Biak, Patrison Rumere yang mendapatkan akumulasi kartu kuning atas tindakan melanggar keras pemain Kalteng Putra, Ronaldo Eko Yulianto.
Dari tayangan siaran live streaming pertandingan itu, jelas tersorot kamera Patrison Rumere bereaksi emosi adu mulut mengarah ke bangku pemain cadangan tim Kalteng Putra. Tak hanya itu, pemain bernomor punggung 12 itu pun berlari menyerang pemain cadangan Kalteng Putra. Tak diketahui pasti, siapa pemain cadangan Kalteng Putra yang berseteru dengan pemain asal Kabupaten Biak Numfor itu. Bahkan dari rekaman video yang beredar di media sosial, memperlihatkan insiden ini memicu keributan antar pemain cadangan kedua tim. Tampak jelas beberapa pemain PSBS Biak yang berompi putih mengejar satu pemain cadangan Kalteng Putra yang mengenakan rompi kuning ke tengah lapangan.
Keributan ini cukup lama menghentikan pertandingan. Hingga akhirnya petugas keamanan dari pihak kepolisian harus turun ke lapangan. Setelah dinilai situasi kondusif, pertandingan dilanjutkan dengan tambahan waktu 18 menit dan kemenangan diraih Kalteng Putra 3-0 atas PSBS Biak.
Menyikapi kejadian insiden itu, pelatih Kalteng Putra, Eko Tamamie mengaku sangat menyayangkan. Menurutnya, seharusnya wasit bisa bersikap tegas dalam bertindak mengambil keputusan saat memimpin pertandingan, terlebih adanya sikap memprovokasi.
“Kejadian sangat di luar dugaan kami yang langsung diserang ke bench pemain. Dari kejadian itu, saya juga sangat menyayangkan adanya kartu merah untuk pemain kiper cadangan kami. Padahal kalau dari awal saya bilang wasit tegas dalam mengambil keputusan, tidak akan terjadi insiden seperti tadi,”kata Eko kepada Prokalteng.co usai pertandingan kemarin.
Sementara itu, Eko Tamamie tetap akan melakukan evaluasi terhadap tim besutannya setelah sukses meraih poin penuh dari hasil laga tersebut. Meski menang, pelatih yang masih aktif sebagai anggota Polri itu, menyebut bahwa tim masih terdapat celah kelemahan di lini pertahanan. Selain itu adanya beberapa peluang yang gagal dikonversikan menjadi sebuah gol, juga akan menjadi bahan pembenahan timnya.
“Kami akan tetap mengevaluasi tim untuk menghadapi sisa dua pertandingan lagi. Karena masih ada kesalahan-kesalahan kecil di pertandingan tadi. Misal kurangnya komunikasi di lini pertahanan. Beberapa kali di babak pertama, tim lawan tadi hampir saja mengancam gawang kita,”kata Eko.