26.7 C
Jakarta
Wednesday, November 27, 2024

Soal Keluhan Harga Gabah dan Benih, Begini Penjelasan Gubernur Kepada

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO-Saat gubernur dan bupati
memberikan ruang tanya jawab kepada para petani di wilayah Desa Gadabung,
Kecamatan Pandih Batu, Pulpis. Beberapa petani dan kepala desa

juga

menyampaikan keluhan berkenaan rendahnya harga gabah yang dijual selama ini.

Sementara itu,
berkenaan keluhan harga gabah dan benih padi yang mahal, pihaknya menyebut
bahwa pemerintah daerah akan hadir untuk masalah benih padi agar dapat
dikendalikan. Bahkan, lanjut dia, ke depan seluruh Kalimantan nanti pemenuhan
benih padi berasal dari Bumi Tambun Bungai ini.

“Kami akan siapkan
lahan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik Pulpis atau Kapuas
nantinya, siapkan lahan untuk benih atau bibit, kami sudah sampaikan ke pemerintah
pusat dan akan dibantu, sehingga benih padi nanti tidak mahal lagi alias
terjangkau,” beber
Gubernur Kalteng H. Sugianto
Sabran
.

Baca Juga :  Hadiri Rakerda PDI Perjuangan, Ini Harapan Gubernur dan Wagub Kalteng

Sedangkan masalah
harga, dengan adanya food estate ini, Presiden RI Joko Widodo telah
memerintahkan bulog agar dapat membeli dengan harga yang baik. Apalagi nanti
hasil produksi beras dengan alat-alat canggih dapat menghaslkan beras dengan
kualitas baik sebagai penyangga pangan nasional.

Di tempat yang sama,
Bupati Pulpis Edy Pratowo mengatakan, dengan adanya food estate ini harapannya
dapat memberikan semangat dan motivasi bagi masyarakat Pulpis dan Kalteng
secara umum agar program ini dapat diwujudkan dengan baik.

“Dulu memang lahan di
sini (Pulpis,red) dominan padi, seiring jalannya waktu menjadikan semangat baru
bagi masyarakat sehingga ke depan Pulpis dapat mengembangkan produksi padi
unggulan,” ucapnya.

Edy menyebut, nantinya
produksi beras yang dihasilkan dapat keluar dengan merek sendiri. Misal saja,
beras gadabung atau beras belanti siam. Tidak lagi menjual ke daerah lain dan
beras tersebut mendapat merek dari daerah itu. “Bahkan, dengan program itu
nantinya akan ada industri hulu dan hilirnya di sini,” tegasnya.

Baca Juga :  Raperda Pajak dan Retribusi Kalteng Disetujui Eksekutif dan Legislatif

Terpisah, Kepala Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng mengatakan,
berkenaan harga gabah yang murah, memang para pengepul gabah harus bersaing
dengan pengepul lainnya. Harga beli mereka lebih tinggi dari harga pokok
pemerintah, sementara bulog membeli berdasarkan HPP.

“Dengan food estate
diharapkan sudah tidak ada lagi penjualan gabah tetapi beras dengan kualitas
premium, karena pada kawasan tersebut dibangun sentra pelayanan pertanian padi
terpadu SP3T,” bebernya sembari menyebutberkenaan harga penjualan beras sendiri
nantinya akan dijual berdasarkan kualitas beras.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO-Saat gubernur dan bupati
memberikan ruang tanya jawab kepada para petani di wilayah Desa Gadabung,
Kecamatan Pandih Batu, Pulpis. Beberapa petani dan kepala desa

juga

menyampaikan keluhan berkenaan rendahnya harga gabah yang dijual selama ini.

Sementara itu,
berkenaan keluhan harga gabah dan benih padi yang mahal, pihaknya menyebut
bahwa pemerintah daerah akan hadir untuk masalah benih padi agar dapat
dikendalikan. Bahkan, lanjut dia, ke depan seluruh Kalimantan nanti pemenuhan
benih padi berasal dari Bumi Tambun Bungai ini.

“Kami akan siapkan
lahan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik Pulpis atau Kapuas
nantinya, siapkan lahan untuk benih atau bibit, kami sudah sampaikan ke pemerintah
pusat dan akan dibantu, sehingga benih padi nanti tidak mahal lagi alias
terjangkau,” beber
Gubernur Kalteng H. Sugianto
Sabran
.

Baca Juga :  Hadiri Rakerda PDI Perjuangan, Ini Harapan Gubernur dan Wagub Kalteng

Sedangkan masalah
harga, dengan adanya food estate ini, Presiden RI Joko Widodo telah
memerintahkan bulog agar dapat membeli dengan harga yang baik. Apalagi nanti
hasil produksi beras dengan alat-alat canggih dapat menghaslkan beras dengan
kualitas baik sebagai penyangga pangan nasional.

Di tempat yang sama,
Bupati Pulpis Edy Pratowo mengatakan, dengan adanya food estate ini harapannya
dapat memberikan semangat dan motivasi bagi masyarakat Pulpis dan Kalteng
secara umum agar program ini dapat diwujudkan dengan baik.

“Dulu memang lahan di
sini (Pulpis,red) dominan padi, seiring jalannya waktu menjadikan semangat baru
bagi masyarakat sehingga ke depan Pulpis dapat mengembangkan produksi padi
unggulan,” ucapnya.

Edy menyebut, nantinya
produksi beras yang dihasilkan dapat keluar dengan merek sendiri. Misal saja,
beras gadabung atau beras belanti siam. Tidak lagi menjual ke daerah lain dan
beras tersebut mendapat merek dari daerah itu. “Bahkan, dengan program itu
nantinya akan ada industri hulu dan hilirnya di sini,” tegasnya.

Baca Juga :  Raperda Pajak dan Retribusi Kalteng Disetujui Eksekutif dan Legislatif

Terpisah, Kepala Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng mengatakan,
berkenaan harga gabah yang murah, memang para pengepul gabah harus bersaing
dengan pengepul lainnya. Harga beli mereka lebih tinggi dari harga pokok
pemerintah, sementara bulog membeli berdasarkan HPP.

“Dengan food estate
diharapkan sudah tidak ada lagi penjualan gabah tetapi beras dengan kualitas
premium, karena pada kawasan tersebut dibangun sentra pelayanan pertanian padi
terpadu SP3T,” bebernya sembari menyebutberkenaan harga penjualan beras sendiri
nantinya akan dijual berdasarkan kualitas beras.

Terpopuler

Artikel Terbaru