PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO–Beberapa waktu lalu pemerintah pusat
telah menyalurkan alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi para
petani di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) yang menjadi lokasi
pengembangan program food estate. Langkah selanjutnya yang diambil pemerintah
daerah (pemda) saat ini adalah memberi latihan pengoperasian alsintan kepada petani di dua wilayah itu. Termasuk
melibatkan kaum milenial
dalam program nasional ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan TNI khususnya babinsa
di wilayah setempat untuk memberi pelatihan
pengoperasian alsintan
tersebut. Dengan memberi pelatihan keterampilan itu diharapkan sumber daya manusia (SDM) lokal dapat diberdayakan dan dioptimalkan tanpa
perlu mendatangkan SDM dari luar daerah.
“Generasi milenial yang kami harapkan
terlibat dalam program ini adalah mereka yang berdomisili di
daerah sekitar,
sehingga tidak perlu ada mobilisasi tempat tinggal,†katanya
saat diwawancarai, Kamis (10/9).
Diungkapkannya, dengan adanya perubahan zaman, generasi milenial tampak kurang tertarik
dengan dunia pertanian. Apalagi
harus terjun ke sawah. Dengan adanya alat-alat yang
disediakan oleh pemerintah pusat ini, lanjutnya, diharpkan dapat
menarik minat generasi milenial untuk ikut terlibat dalam pengembangan
food estate.
“Kami juga mendorong pemerintah
kabupaten/kota melalui dinas terkait untuk bersinergi dalam upaya
menarik minat kaum milenial,†tuturnya.
Bahkan, tambah Sunarti, sejak
adanya alsintan dari pemerintah pusat
tersebut,
pihaknya menyaksikan generasi muda yang mulai berminat terjun
ke sawah dan mengoperasikan alsintan itu. Peralatan
yang disalurkan secara langsung oleh Kementerian
Pertanian (Kementan) RI
tersebut dinilai sangat mempermudah pekerjaan di dunia pertanian.
“Saya melihat banyak anak SD yang mengoperasikan
alat-alat pertanian tersebut. Sepulang
sekolah mereka membantu orang tuanya bertani.
Hal
ini membuktikan bahwa anak-anak pun sejak dini sudah tertarik dengan
pertanian,†tegasnya.
Sunarti menuturkan,
keterlibatan generasi muda dan alat-alat yang serba canggih ini dapat
mengurangi kebutuhan tenaga kerja nantinya. Lantaran dengan keberadaan alat-alat
tersebut,
pengolahan pertanian jadi makin cepat dan mudah tanpa
memerlukan banyak pekerja.
“Misal saja, pengolahan lahan satu hektare yang biasanya membutuhkan
waktu satu minggu, dengan menggunakan alat-alat
ini dapat diselesaikan dalam waktu satu hari saja,†pungkasnya.