PALANGKA RAYA – Praja Muka Karana (Pramuka)
Indonesia tepatnya (14/8) akan berusia 59 tahun. Gerakan Pramuka Indonesia
lahir pada tanggal 14 Agustus 1961 melalui keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 448 tahun 1961.
Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid
Yusuf turut memberikan ucapan selamat. Ia berharap momen tersebut dapat
dijadikan upaya dalam mendorong kegiatan kepramukaan yang kreatif, sehingga
dapat menjadi jembatan untuk membangun persatuan kesatuan mempererat NKRI dalam
setiap aspek kehidupan.
“Merupakan momentum untuk merenungkan tentang
apa saja yang telah dikerjakan dan apa yang belum tercapai untuk kepentingan
membangun kemandirian bangsa khususnya generasi muda dan Bangsa Indonesia pada
umumnya,†ucap Yusuf, kepada awak media Rabu (12/8).
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini
menjelaskan, Gerakan Pramuka merupakan wadah tunggal. Di era globalisasi
kemajuan tekhnologi tidak dapat dibendung oleh siapapun, namun manusia tetap
menjadi aktor penentu paling utama.
“Untuk itu kita semua harus bersatu didalamnya.
Bangsa kita sudah sejak lama mengupayakan untuk dapat membangun manusia yang
berkarakter, membangun bangsa dengan watak yang kuat. Selain itu, memiliki
kepribadian yang tangguh, luhur budi pekertinya, menjunjung tinggi kesatuan dan
persatuan Indonesia,†bebernya.
Wakil rakyat asal Dapil III meliputi Kecamatan
Pahandut dan Sebangau ini menambahkan, untuk menjadi seorang anggota Pramuka
tentunya harus selalu bisa menepati janjinya yakni (Trisatya) atau kesetiaan
yang harus dimiliki para anggota Pramuka.
“Yakni, Menjalankan
kewajiban terhadap Tuhan YME dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Menolong
sesama dan mempersiapkan diri dalam membangun di masyarakat, dan Menepati
Dasadarma. Mewakili Kolega DPRD Kota, sekali lagi saya ucapkan, selamat Hari
Pramuka Nasional ke-59,†pungkasnya.