NeckSense,
teknologi pertama yang mampu secara akurat dan pasif merekam berbagai perilaku
makan, dapat melakukan pendeteksian secara langsung ketika orang sedang makan,
termasuk seberapa cepat mereka mengunyah, berapa banyak gigitan, dan berapa
kali tangan mereka diarahkan ke mulut mereka.
Data
tersebut, disertai dengan informasi lain seperti detak jantung, akan membantu
para ilmuwan memahami apa yang menyebabkan perilaku makan tak terkendali atau
bermasalah dan bagaimana cara mengintervensi untuk menghentikan perilaku
tersebut secara waktu nyata, menurut sebuah penelitian yang diunggah di situs
web Northwestern University (NU) pada Rabu (8/7), seperti dilansir Antara dari
Xinhua.
Data
tersebut juga akan mencakup rincian fisik yang dilaporkan secara mandiri
seperti seberapa lapar atau kenyang yang Anda rasakan atau rincian psikologis
seperti seberapa tertekan atau seberapa cemasnya Anda. Pengguna juga dapat
mengunggah foto makanan mereka melalui aplikasi ponsel pintar.
Teknologi
itu meliputi sebuah kamera kecil berbentuk liontin untuk memvalidasi apa yang
ditangkap oleh kalung itu. Nantinya, kamera itu akan dihilangkan. Sebuah studi
Kedokteran Northwestern dengan 20 peserta telah memvalidasi teknologi tersebut.
“Perlengkapan
ahli gizi telah ditingkatkan,†kata kepala penelitian Nabil Alshurafa, seorang
lektor kedokteran pencegahan di Fakultas Kedokteran Feinberg NU. “Kemampuan
untuk dengan mudah merekam pola asupan makan memungkinkan ahli diet atau bahkan
orang awam memanfaatkan teknologi kami untuk memberikan intervensi digital
tepat waktu yang terjadi pada saat makan guna mencegah makan secara
berlebihan,†imbuhnya.
Mengukur
pola makan orang memungkinkan para ilmuwan untuk mulai memahami bagaimana
variabel-variabel ini dikaitkan dengan makan berlebihan, memberi mereka cara
baru untuk melakukan intervensi.
Saat
ini, ahli diet harus bergantung pada pelaporan mandiri berdasarkan ingatan 24
jam pasien, metode yang terkenal tidak dapat diandalkan karena orang lupa
dengan apa yang mereka makan atau memalsukan diet mereka. Metode lainnya
seperti mencatat konsumsi makanan/minuman saat dilakukan, cenderung memiliki
kesalahan karena sangat memberatkan dan mengganggu rutinitas sehari-hari.
Pada
langkah berikutnya, para peneliti akan menguji NeckSense bersama dengan
beberapa perangkat pakai lainnya dengan 60 partisipan yang mengalami obesitas
dan memvalidasi perangkat terhadap standar ingatan 24 jam, serta akan membuat
kalung tersebut menjadi lebih modis dan menguji kelayakan intervensi waktu
nyata.
NeckSense
adalah bagian dari studi lebih luas yang disebut SenseWhy, yang akan menilai
apakah memakai berbagai sensor akan membantu kita memahami perilaku makan orang
yang bermasalah secara waktu nyata.
Teknologi
itu dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the ACM on Interactive, Mobile,
Wearable and Ubiquitous Technologies. (*)