27.8 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

AS Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Korona, Selesai Awal 2021

Pemerintah
Amerika Serikat (AS) mengucurkan dana sebesar 1,6 miliar dolar (setara Rp23
triliun) kepada perusahaan Novanax untuk proyek pengujian, komersialisasi, dan
produksi vaksin Covid-19 potensial di negara itu.

Pemberian
dana tersebut adalah yang terbesar sejauh ini dalam skema program Operation
Warp Speed yang dikelola Gedung Putih untuk tujuan mempercepat akses terhadap
vaksin dan perawatan melawan virus korona.

“Dana
Warp Speed ini adalah biaya untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin yang akan
disebarkan mulai kuarter ke-4 tahun ini dan kemungkinan selesai pada Januari
atau Februari tahun depan,” kata Direktur Eksekutif Novanax Stanley Erck kepada
Reuters seperti dilansir oleh Antara.

Dana
itu juga akan digunakan untuk menanggung uji coba besar-besaran fase III, yakni
tahap terakhir dengan pengujian kepada manusia, yang akan dimulai secepat-cepatnya
pada Oktober mendatang.

Baca Juga :  Ketahui 4 Kandungan Baik pada Air Kelapa

Pengumuman
pemberian dana ini menyusul investasi pemerintah AS pada Maret sebesar 456 juta
dolar (setara Rp6,57 triliun) untuk calon vaksin dari Johnson&Johnson.

Investasi
vaksin juga dikucurkan untuk perusahaan lain, yaitu Moderna pada april dan
AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford pada Mei, dengan
besaran masing-masing 486 juta dolar (Rp7 triliun) dan 1,2 miliar dolar (Rp17,3
triliun).

Perusahaan
lainnya, Emergent Biosolutions juga mendapat 628 juta dolar (sekitar Rp9
triliun) untuk memperluas kapasitas produksi vaksin dan obat Covid-19 yang
potensial, di dalam negeri.

Vaksin
aman dan efektif menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi yang telah
menjangkiti hampir 12 juta orang secara global, dengan tiga juga kasus terjadi
di AS.

Baca Juga :  Jangan Sembarangan Pilih Susu Penambah Berat Badan

Vaksin
Novanax akan bekerja bersamaan dengan adjuvan (material yang meningkatkan
respon imun untuk membantu pertahanan tubuh melawan virus). Saat ini,
perusahaan tersebut memproduksi adjuvan di Swedia namun tengah membangun
fasilitas produksi di AS. (*)

Pemerintah
Amerika Serikat (AS) mengucurkan dana sebesar 1,6 miliar dolar (setara Rp23
triliun) kepada perusahaan Novanax untuk proyek pengujian, komersialisasi, dan
produksi vaksin Covid-19 potensial di negara itu.

Pemberian
dana tersebut adalah yang terbesar sejauh ini dalam skema program Operation
Warp Speed yang dikelola Gedung Putih untuk tujuan mempercepat akses terhadap
vaksin dan perawatan melawan virus korona.

“Dana
Warp Speed ini adalah biaya untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin yang akan
disebarkan mulai kuarter ke-4 tahun ini dan kemungkinan selesai pada Januari
atau Februari tahun depan,” kata Direktur Eksekutif Novanax Stanley Erck kepada
Reuters seperti dilansir oleh Antara.

Dana
itu juga akan digunakan untuk menanggung uji coba besar-besaran fase III, yakni
tahap terakhir dengan pengujian kepada manusia, yang akan dimulai secepat-cepatnya
pada Oktober mendatang.

Baca Juga :  Ketahui 4 Kandungan Baik pada Air Kelapa

Pengumuman
pemberian dana ini menyusul investasi pemerintah AS pada Maret sebesar 456 juta
dolar (setara Rp6,57 triliun) untuk calon vaksin dari Johnson&Johnson.

Investasi
vaksin juga dikucurkan untuk perusahaan lain, yaitu Moderna pada april dan
AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford pada Mei, dengan
besaran masing-masing 486 juta dolar (Rp7 triliun) dan 1,2 miliar dolar (Rp17,3
triliun).

Perusahaan
lainnya, Emergent Biosolutions juga mendapat 628 juta dolar (sekitar Rp9
triliun) untuk memperluas kapasitas produksi vaksin dan obat Covid-19 yang
potensial, di dalam negeri.

Vaksin
aman dan efektif menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi yang telah
menjangkiti hampir 12 juta orang secara global, dengan tiga juga kasus terjadi
di AS.

Baca Juga :  Jangan Sembarangan Pilih Susu Penambah Berat Badan

Vaksin
Novanax akan bekerja bersamaan dengan adjuvan (material yang meningkatkan
respon imun untuk membantu pertahanan tubuh melawan virus). Saat ini,
perusahaan tersebut memproduksi adjuvan di Swedia namun tengah membangun
fasilitas produksi di AS. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru