28.6 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Setelah Tiongkok, Hantavirus dari Tikus Kini Ditemukan di AS

Hantavirus
(kelompok virus) yang ditularkan oleh tikus, kini ditemukan di San Diego,
Amerika Serikat. Hantavirus memiliki potensi untuk menyebabkan hantavirus
pulmonary syndrome (HPS) di Amerika Serikat dan demam berdarah dengan sindrom
ginjal (HFRS) di Eropa serta Asia.

Sebelumnya,
pada Maret lalu, seorang pria di Tiongkok meninggal dunia karena terserang
virus ini. Saat itu, sempat ada ketakutan di Tiongkok jika ada pandemi lainnya
ketika seorang pria meninggal dan dinyatakan positif Hantavirus.

Kini
Departemen Kesehatan Lingkungan Kabupaten San Diego mengumumkan pada 2 Juli
bahwa mereka telah menemukan tikus yang terbukti positif terkena virus.
Dilansir dari Science Times, Minggu (5/7), pejabat kesehatan dari San Diego
County baru-baru ini mengumpulkan empat tikus liar di daerah Campo. Dan 4 tikus
itu dinyatakan positif Hantavirus. Keempatnya juga ditambahkan pada 22 tikus
lainnya yang dinyatakan positif virus yang sama tahun ini.

Hantavirus
yang ditularkan dari pengerat liar ini menular lewat urin, tinja, atau air liur
yang telah mengering dan bercampur dengan transmisi udara. Partikel virus
kemudian dapat dihirup melalui udara, atau dalam kasus yang sangat jarang,
infeksi dapat ditularkan dengan digigit tikus yang terinfeksi Hantavirus.

Baca Juga :  Inilah 11 Ciri-ciri Anda Akan Menopause

Sejauh
ini di Amerika, belum ada kasus infeksi dari manusia ke manusia yang
dilaporkan. Namun pihak berwenang masih mengingatkan semua orang untuk
berhati-hati.

Tikus
rusa, tikus kapas, tikus padi, dan tikus putih telah ditemukan sebagai inang
virus tersebut. Mereka umumnya bersarang jauh dari manusia karena umumnya
ditemukan di daerah pedesaan seperti hutan, ladang, pertanian, dan lumbung.

Wabah
virus pertama terjadi selama Perang Korea pada 1950-an ketika lebih dari 3 ribu
pasukan PBB terinfeksi dengan penyakit demam berdarah Korea atau HFRS. Wabah
Hantavirus juga tercatat dalam sejarah terjadi di wilayah Four Corners
(Colorado, Utah, Arizona, New Mexico) pada tahun 1993. 24 kasus dilaporkan dengan
12 kematian, kebanyakan dari mereka adalah penduduk asli Amerika.

Dalam
laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC)
disebutkan, Hantavirus ditularkan oleh hewan pengerat. Jenisnya adalah tikus
rusa (Peromyscus maniculatus), tikus kapas (Sigmodon Hispidus), tikus padi
(Oryzomys palustris), tikus putih (Peromyscus leucopus). Agen pembawanya adalah
virus. Penyakit itu terjadi sebelumnya di sebagian besar Amerika Utara dan
Selatan.

Baca Juga :  Lima Manfaat Lidah Mertua dan Cara Cegah Efek Negatifnya

Cara
Mencegahnya

Ahli
genetika Busra Teke Kazan dari Universitas Yeditepe di Istanbul, Turki,
menegaskan bahwa penularan ditularkan dari tikus saja. Kasan mengatakan bahwa
tindakan pencegahan harus dilakukan. Salah satunya menjaga kebersihan.

“Kebersihan
sangat penting, dan jika kita bekerja dengan tikus di laboratorium, kita tidak
boleh menangkapnya dengan tangan kosong dan selalu menggunakan alat pelindung
dan sarung tangan,” katanya.

Orang
yang bekerja di ladang seperti pertanian juga harus berhati-hati. Mereka
diingatkan untuk menggunakan sarung tangan pelindung yang tebal karena hewan
pengerat dan endapan limbahnya mungkin ada di tanah.

Di
rumah, hewan peliharaan dapat tertular Hantavirus, tetapi tidak dapat menular
ke manusia. Selalu gunakan sarung tangan dan desinfektan saat membersihkan
hewan pengerat yang mati, kotoran, sarang, dan daerah sekitarnya.

Penduduk
di rumah dan mereka yang memiliki lumbung, ruang pedesaan, garasi, dan gudang
yang mungkin diserang tikus diingatkan untuk menutup lubang yang cukup besar.
Mencuci tangan dengan rutin setelah membersihkan area yang kotor.

Hantavirus
(kelompok virus) yang ditularkan oleh tikus, kini ditemukan di San Diego,
Amerika Serikat. Hantavirus memiliki potensi untuk menyebabkan hantavirus
pulmonary syndrome (HPS) di Amerika Serikat dan demam berdarah dengan sindrom
ginjal (HFRS) di Eropa serta Asia.

Sebelumnya,
pada Maret lalu, seorang pria di Tiongkok meninggal dunia karena terserang
virus ini. Saat itu, sempat ada ketakutan di Tiongkok jika ada pandemi lainnya
ketika seorang pria meninggal dan dinyatakan positif Hantavirus.

Kini
Departemen Kesehatan Lingkungan Kabupaten San Diego mengumumkan pada 2 Juli
bahwa mereka telah menemukan tikus yang terbukti positif terkena virus.
Dilansir dari Science Times, Minggu (5/7), pejabat kesehatan dari San Diego
County baru-baru ini mengumpulkan empat tikus liar di daerah Campo. Dan 4 tikus
itu dinyatakan positif Hantavirus. Keempatnya juga ditambahkan pada 22 tikus
lainnya yang dinyatakan positif virus yang sama tahun ini.

Hantavirus
yang ditularkan dari pengerat liar ini menular lewat urin, tinja, atau air liur
yang telah mengering dan bercampur dengan transmisi udara. Partikel virus
kemudian dapat dihirup melalui udara, atau dalam kasus yang sangat jarang,
infeksi dapat ditularkan dengan digigit tikus yang terinfeksi Hantavirus.

Baca Juga :  Inilah 11 Ciri-ciri Anda Akan Menopause

Sejauh
ini di Amerika, belum ada kasus infeksi dari manusia ke manusia yang
dilaporkan. Namun pihak berwenang masih mengingatkan semua orang untuk
berhati-hati.

Tikus
rusa, tikus kapas, tikus padi, dan tikus putih telah ditemukan sebagai inang
virus tersebut. Mereka umumnya bersarang jauh dari manusia karena umumnya
ditemukan di daerah pedesaan seperti hutan, ladang, pertanian, dan lumbung.

Wabah
virus pertama terjadi selama Perang Korea pada 1950-an ketika lebih dari 3 ribu
pasukan PBB terinfeksi dengan penyakit demam berdarah Korea atau HFRS. Wabah
Hantavirus juga tercatat dalam sejarah terjadi di wilayah Four Corners
(Colorado, Utah, Arizona, New Mexico) pada tahun 1993. 24 kasus dilaporkan dengan
12 kematian, kebanyakan dari mereka adalah penduduk asli Amerika.

Dalam
laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC)
disebutkan, Hantavirus ditularkan oleh hewan pengerat. Jenisnya adalah tikus
rusa (Peromyscus maniculatus), tikus kapas (Sigmodon Hispidus), tikus padi
(Oryzomys palustris), tikus putih (Peromyscus leucopus). Agen pembawanya adalah
virus. Penyakit itu terjadi sebelumnya di sebagian besar Amerika Utara dan
Selatan.

Baca Juga :  Lima Manfaat Lidah Mertua dan Cara Cegah Efek Negatifnya

Cara
Mencegahnya

Ahli
genetika Busra Teke Kazan dari Universitas Yeditepe di Istanbul, Turki,
menegaskan bahwa penularan ditularkan dari tikus saja. Kasan mengatakan bahwa
tindakan pencegahan harus dilakukan. Salah satunya menjaga kebersihan.

“Kebersihan
sangat penting, dan jika kita bekerja dengan tikus di laboratorium, kita tidak
boleh menangkapnya dengan tangan kosong dan selalu menggunakan alat pelindung
dan sarung tangan,” katanya.

Orang
yang bekerja di ladang seperti pertanian juga harus berhati-hati. Mereka
diingatkan untuk menggunakan sarung tangan pelindung yang tebal karena hewan
pengerat dan endapan limbahnya mungkin ada di tanah.

Di
rumah, hewan peliharaan dapat tertular Hantavirus, tetapi tidak dapat menular
ke manusia. Selalu gunakan sarung tangan dan desinfektan saat membersihkan
hewan pengerat yang mati, kotoran, sarang, dan daerah sekitarnya.

Penduduk
di rumah dan mereka yang memiliki lumbung, ruang pedesaan, garasi, dan gudang
yang mungkin diserang tikus diingatkan untuk menutup lubang yang cukup besar.
Mencuci tangan dengan rutin setelah membersihkan area yang kotor.

Terpopuler

Artikel Terbaru