PALANGKA RAYA – Hari pertama
diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palangka Raya, sudah mulai berjalan sesuai mekanisme yang
direncanakan.
Seperti yang terlihat di
sejumlah pos atau check point. Petugas gabungan dalam memberikan edukasi dan
imbauan kepada warga masyarakat yang melintas.
Pos yang berada di Bundaran
Besar Jalan Yos Sudarso dan Pos Bawah Jembatan Kahayan di Jalan S. Parman,
menjadi pos check point yang terpadat selama belum sampai 24 jam diterapkannya
PSBB.
Hilir mudik kendaraan
dibarengi dengan tertibnya masyarakat dalam memakai masker, tampak terlihat
saat berjalannya pengendalian arus di check point setempat.
Tak sedikit pengguna mobil
yang ditegur oleh Petugas dan diperkenankan untuk pindah tempat duduk.
Ada juga pengendara yang
kedapatan tak memakai masker atau hanya dikalungkan dileher. Selain itu,
peraturan tentang kapasitas kendaraan mobil masih belum sepenuhnya ditaati oleh
pengguna jalan. Tak sedikit mobil bermuatan penuh menghindar dengan putar balik
sebelum melewati check point.
“Moda transportasi
membatasi jumlah maksimal 50 persen dari kapasitas normal,” jelas Kabagops
Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian.
Sejumlah kendaraan yang
melintas pun diberi imbauan oleh Petugas yang mengatur jalannya lalu lintas.
Namun, bagi masyarakat yang sudah memenuhi peraturan terkait PSBB tidak perlu
khawatir lagi. Karena penerapan PSBB dilaksanakan secara humanis.
“Masyarakat cukup dengan
diberikan imbauan dan pendekatan humanis. Tapi kami meminta kesadaran dari
masyarakat agar mengikuti seluruh peraturan yang ada supaya mata rantai
penyebaran Covid-19 di Palangka Raya bisa segera terhenti,” kata Hemat.
Check point atau pos yang
dijaga oleh setiap Personel gabungan akan beroprasi selama 24 jam tanpa
henti. Patroli pun akan dilakukan demi
melancarkan serta mensukseskan PSBB kali ini.