33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Bundesliga Segera Bergulir

FRANKFURT– Diantara lima liga elite Eropa
ternyata Bundesliga menjadi kompetisi pertama yang mendeklarasikan untuk
bergulir lagi bulan depan. Dan seperti yang diperkirakan maka semua
pertandingan dilangsungkan tanpa penonton di stadion.

Ketika spieltag 25 dihentikan pada 8 Maret
lalu, maka untuk menyelesaikan kompetisi musim 2019-2020 ini butuh sembilan
pekan lagi. Dijadwalkan jika Bundesliga mulai Mei maka akhir Juni akan diketaui
pemegang Meisterschale untuk 2019-2020 ini.

Tanda-tanda Bundesliga bakal mulai pekan ini
sebetulnya terlihat ketika pekan ini ke-18 tim sudah melakukan latihan. Kamis
lalu (9/4), SC Freiburg dan Werder Bremen menjadi dua tim paling belakang yang
menggelar latihan.

Chief executive Bundesliga Christian Seifert
dalam wawancara dengan New York Times mengatakan dirinya sadar bergulirnya lagi
Bundesliga dan 2.Bundesliga akan menjadi sorotan semua pihak. Apalagi Jerman
adalah negara keempat tertinggi kasus pandemi Covid-19 per kemarin mencapai 113.296
kasus.

“Kami adalah bagian dari kultur dimana
orang-orang saat ini ingin secepatnya kembali ke kehidupan normal dan itu
berarti Bundesliga harus bermain lagi. Itulah posisi yang  kami upayakan di tengah masyarakat saat ini,”
kata Seifert. “Dan untuk keputusan ini kami mendapatkan dukungan pemerintah,”
tambah pria 50 tahun itu.

Baca Juga :  Raih Gelar ke-12

Seifert melanjutkan untuk memutar Bundesliga
lagi pihaknya sudah meminta saran tentang standarisasi pengamanan dan
pencegahan penyebarran pandemi Covid-19 ini. Yakni mulai hanya ada 240 orang di
dalam stadion ketika pertandingan berlangsung. Mereka adalah para pemain, staf
kepelatihan, medis, ofisial pertandingan, dan staf televisi pemegang hak siar.

Pria alumni jurusan komunikasi, maketing, dan
sosiologi Universitas Duisburg-Essen mendetailkan hanya para pemain di lapangan
plus pengganti serta ofisial wasit yang akan memakai kostum pertandingan.
Sedangkan untuk yang lain Seifert akan mencarikan jenis pakaian steril dan
higienis.

“Ketika kami berani menggelar kembali
pertandingan, maka konsep kami haruslah benar-benar matang. Kami ingin
memberikan kepastian dan bertanggung jawab atas nyawa para pemain yang
bermain,” ujar Seifert.

New York Times menuliskan keberanian Jerman dan
Bundesliga memutar lagi kompetisi karena memang sistem penanganan akan pandemi
Covid-19 di Jerman ini adalah yang terbaik saat ini. Bahkan rerata kematian
orang per hari karena kasus Covid-19 di Jerman adalah yang terendah
dibandingkan negara-negara Eropa lain.

Per kemarin di Jerman tak ada kasus baru untuk
individu positif Covid-19 serta untuk kasus kematian ada di angka nol. Selain
itu sebanyak 46.300 orang berhasil disembuhkan oleh tenaga medis Jerman.

Baca Juga :  Bocah 8 Tahun Tewas Saat Nobar Belgia vs Rusia

Adapun alasan lain dari Seifert memutar
secepatnya kompetisi lagi yakni karena memandang aspek finansial. Jika tak
merampungkan kompetisi, Bundesliga dan 2.Bundesliga punya tanggungan uang
sebesar EUR 750 juta (Rp 12,88 triliun) kepada pemegang hak siar.

Dan keputusan tanpa penonton menurut Seifert
sangat berdampak kepada klub-klub 2.Bundesliga khususnya. Penjualan tiket
pertandingan menopang hampir 50 persen kekuatan finansial klub di level kedua
kompetisi Jerman.

“Memang ada isu kebangkrutan yang menghantui
klub-klub papan bawah Bundesliga dan sebagian besar lub 2.Bundesliga. Kami
berencana mengajukan peminjaman kepada 
bank dan memberikan pinjaman dengan bunga lunak kepada klub-klub yang
terdampak finansial dengan hebat,” papar Seifert.

Kicker menulis kesediaan para pemain dan
pelatih dipotong gaji antara 20 sampai 30 persen sangat membantu keberlanjutan
klub. Tak seperti kompetisi elite Eropa lain yang masih ribut soal pemotongan
gaji, maka para pemain klub-klub Jerman secara sadar memberikan dukungan
finansial dengan rasionalisasi gaji mereka. 

FRANKFURT– Diantara lima liga elite Eropa
ternyata Bundesliga menjadi kompetisi pertama yang mendeklarasikan untuk
bergulir lagi bulan depan. Dan seperti yang diperkirakan maka semua
pertandingan dilangsungkan tanpa penonton di stadion.

Ketika spieltag 25 dihentikan pada 8 Maret
lalu, maka untuk menyelesaikan kompetisi musim 2019-2020 ini butuh sembilan
pekan lagi. Dijadwalkan jika Bundesliga mulai Mei maka akhir Juni akan diketaui
pemegang Meisterschale untuk 2019-2020 ini.

Tanda-tanda Bundesliga bakal mulai pekan ini
sebetulnya terlihat ketika pekan ini ke-18 tim sudah melakukan latihan. Kamis
lalu (9/4), SC Freiburg dan Werder Bremen menjadi dua tim paling belakang yang
menggelar latihan.

Chief executive Bundesliga Christian Seifert
dalam wawancara dengan New York Times mengatakan dirinya sadar bergulirnya lagi
Bundesliga dan 2.Bundesliga akan menjadi sorotan semua pihak. Apalagi Jerman
adalah negara keempat tertinggi kasus pandemi Covid-19 per kemarin mencapai 113.296
kasus.

“Kami adalah bagian dari kultur dimana
orang-orang saat ini ingin secepatnya kembali ke kehidupan normal dan itu
berarti Bundesliga harus bermain lagi. Itulah posisi yang  kami upayakan di tengah masyarakat saat ini,”
kata Seifert. “Dan untuk keputusan ini kami mendapatkan dukungan pemerintah,”
tambah pria 50 tahun itu.

Baca Juga :  Raih Gelar ke-12

Seifert melanjutkan untuk memutar Bundesliga
lagi pihaknya sudah meminta saran tentang standarisasi pengamanan dan
pencegahan penyebarran pandemi Covid-19 ini. Yakni mulai hanya ada 240 orang di
dalam stadion ketika pertandingan berlangsung. Mereka adalah para pemain, staf
kepelatihan, medis, ofisial pertandingan, dan staf televisi pemegang hak siar.

Pria alumni jurusan komunikasi, maketing, dan
sosiologi Universitas Duisburg-Essen mendetailkan hanya para pemain di lapangan
plus pengganti serta ofisial wasit yang akan memakai kostum pertandingan.
Sedangkan untuk yang lain Seifert akan mencarikan jenis pakaian steril dan
higienis.

“Ketika kami berani menggelar kembali
pertandingan, maka konsep kami haruslah benar-benar matang. Kami ingin
memberikan kepastian dan bertanggung jawab atas nyawa para pemain yang
bermain,” ujar Seifert.

New York Times menuliskan keberanian Jerman dan
Bundesliga memutar lagi kompetisi karena memang sistem penanganan akan pandemi
Covid-19 di Jerman ini adalah yang terbaik saat ini. Bahkan rerata kematian
orang per hari karena kasus Covid-19 di Jerman adalah yang terendah
dibandingkan negara-negara Eropa lain.

Per kemarin di Jerman tak ada kasus baru untuk
individu positif Covid-19 serta untuk kasus kematian ada di angka nol. Selain
itu sebanyak 46.300 orang berhasil disembuhkan oleh tenaga medis Jerman.

Baca Juga :  Bocah 8 Tahun Tewas Saat Nobar Belgia vs Rusia

Adapun alasan lain dari Seifert memutar
secepatnya kompetisi lagi yakni karena memandang aspek finansial. Jika tak
merampungkan kompetisi, Bundesliga dan 2.Bundesliga punya tanggungan uang
sebesar EUR 750 juta (Rp 12,88 triliun) kepada pemegang hak siar.

Dan keputusan tanpa penonton menurut Seifert
sangat berdampak kepada klub-klub 2.Bundesliga khususnya. Penjualan tiket
pertandingan menopang hampir 50 persen kekuatan finansial klub di level kedua
kompetisi Jerman.

“Memang ada isu kebangkrutan yang menghantui
klub-klub papan bawah Bundesliga dan sebagian besar lub 2.Bundesliga. Kami
berencana mengajukan peminjaman kepada 
bank dan memberikan pinjaman dengan bunga lunak kepada klub-klub yang
terdampak finansial dengan hebat,” papar Seifert.

Kicker menulis kesediaan para pemain dan
pelatih dipotong gaji antara 20 sampai 30 persen sangat membantu keberlanjutan
klub. Tak seperti kompetisi elite Eropa lain yang masih ribut soal pemotongan
gaji, maka para pemain klub-klub Jerman secara sadar memberikan dukungan
finansial dengan rasionalisasi gaji mereka. 

Terpopuler

Artikel Terbaru