MENTERI Dalam Negeri (Mendagri)
Tito Karnavian mengaku sejumlah daerah di Indonesia masih kekurangan alat
pelindung diri (APD). Hal ini diketahui setelah para kepala daerah membuat
laporan kepada Tito.
“Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, kekurangan 17 juta liter
disinfektan berisi chlorine. Sementara saat ini, Sumatera Selatan butuh 250
juta masker biasa dan DIY membutuhkan 3,2 juta buah APD,†kata Tito dalam
keterangannya,†Rabu (8/4).
Tito memberi solusi agar Pemerintah Daerah dapat menggandeng usaha
mikro, seperti usaha konfeksi rumahan untuk dimobilisasi memproduksi kebutuhan
APD. Hal ini diharapkan kebutuhan APD di daerah terpenuhi.
“Dengan membangun komunikasi dan tukar menukar data antara asosiasi
perusahaan dan Pemda, di atas mekanisme demand dan suplay, kami berharap kita
dapat mengerahkan semua kekuatan kita untuk mengatasi masalah penaggulangan
Covid-19 ini,†ujar Tito.
Selain itu, Tito menyebut telah mendata perusahaan nasional dalam negeri
dan kapasitas produksi mereka bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut. Termasuk
pendataan terkait kebutuhan dan ketersediaan sembilan bahan pokok di seluruh
daerah.
Tito ingin APD dan alat penunjang lain tersedia, termasuk bahan makanan.
Sehingga daerah tak kewalahan menanggulangi dampak Covid-19. Tito mengamanatkan
kepala daerah membangun komunikasi dengan asosiasi perusahaan.
“Kami berharap kita dapat mengerahkan semua kekuatan kita untuk
mengatasi masalah penanggulangan COVID-19 ini,†harap Tito.
Menurut dia, sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dapat menjadi
solusi pemenuhan kebutuhan. Koordinasi kedua elemen harus dilakukan secara
rutin.
“Agar sinergi dan kesatuan gerak langkah antara pemerintah, khususnya
kabupaten/kota dan dunia usaha untuk bersatu menghadapi covid-19,†tukas Tito.