PENYANYI asal Malaysia, Siti Nurhaliza terpaksa harus membatalkan
rencana mengeluarkan album terbarunya. Mengingat saat ini wabah corona atau
Covid-19 semakin meluas secara global.
รขโฌลDalam keadaan kaya gini Siti
enggak bisa buat apa-apa lagi,รขโฌย kata Siti dalam wawancara oleh keluarga Gen
Halilintar lewat video call dilihat Fajar Indonesia Network (FIN) di YouTube
Gen Halilintar, Jumat (3/4).
Kendati demikian, pelantun
รขโฌหCindaiรขโฌโข itu memiliki plan kedua. Ya karena sebentar lagi akan memasuki bulan
puasa, maka ia berencana akan merilis single lagu bertembang religi.
Baru kemudian, setelah pandemi
corona berakhir, wanita berumur 41 tahun itu akan merilis album pop. รขโฌลKita akan
ada plan B, karena sekiranya COVID-19 ini sampai bulan Ramadan. Siti harus
siapakan satu lagu baru lagi tentang bulan Ramadan dulu,รขโฌย tutur Siti.
Ia menambahkan, bila memaksakan
untuk mengeluarkan album bertema pop dirasa kurang pas. Sebab pada bulan
Ramadan, sebagian besar penyanyi akan membawakan lagu bertema religi.
รขโฌลKarena kalau ngeluarin lagu pop
agak kurang sesuai, karena kan semuanya lagi suasana berpuasa. Maka itu harus
ada plan B, barulah setelah hari raya akan keluarkan lagu pop,รขโฌย ucapnya lagi.
Harapan dia, pandemi corona
segera berakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadan. รขโฌลEmang sedih saya kalau
dipikirkan, kalau (virus) masih ada di bulan Ramadan. Saya berdoa, semoga bisa
cepat masalah ini selesai,รขโฌย kata dia.
Dalam memitigasi penyebaran
corona, menurutnya semua negara harus saling bekerjasama. Dengan demikian, di
meyakini wabah corona akan cepat berakhir.
รขโฌลIni bukan masalah satu negara
aja, tapi ini seluruh dunia. Satu dunia menghadapi ini, satu dunia menghadapi
bencana virus Covid-19. Sangat memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, harus
betul-betul dispilin, kalau kita mau menghapus virus Covid-19 ini harus bersatu
padu. Kalau tidak ada kerja sama, virus ini nggak bisa kita hapuskan,รขโฌย
pungkasnya.
Hingga kemarin (3/4) sore, kasus
positif corona bertambah sebanyak 196 menjadi 1.986 orang. Sementara pasien
sembuh bertambah menjadi 134 orang dari sebelumnya 112 orang. Sedangkan, untuk
pasien meninggal menjadi 181 orang, dari sebelumnya 170 orang.