25.2 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Waduh! Ternak Warga Palangan Jadi Sasaran Buaya

SAMPIT-Masyarakat Desa
Palangan masih dihantui ketakutan dengan kemunculan buaya beberapa hari
terakhir ini. Apalagi, beberapa hewan ternak warga menjadi korban keganasan
predator dua alam ini. Menyikapi kemunculan buaya tersebut, Badan Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit tidak tinggal diam.

Kepala BKSDA Pos Sampit
Muriansyah mengatakan, warga memang panik dan dibuat geger dengan kemunculan
buaya tersebut. Apalagi panjang buaya diperkirakan 3 sampai 5 meter. “Laporan
ke kami, bahwa warga resah akan kemunculan buaya tersebut. Desa tersebut berada
di tepi Sungai Seranau,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Minggu (15/3).

Dia mengatakan, warga di
desa tersebut banyak beter
nak babi, ayam dan itik. Apalagi lokasi ternak warga
posisinya di tepi sungai dan di lanting. “Kemungkinan hal inilah yang
menyebabkan buaya muncul dan menyerang hewan ternak tersebut. Warga marah dan
ketakutan akibat kemunculan buaya yang bisa datang setiap saat tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mencuri untuk Belanja Online, Dituntut 2 Tahun 8 Bulan

Menyikapi hal itu, BKSDA pun
memasang 1 set jerat buaya dengan umpan 1 ekor ayam untuk menangkap buaya yang
terus meneror warga.

“Kami berharap warga lebih
berhati-hati saat beraktivitas di sungai, sebaiknya ternak tersebut dipindahkan
ke darat. Sebab, hal tersebut dapat mengundang buaya untuk datang ke kandang
hewan ternak,” ujarnya. 

SAMPIT-Masyarakat Desa
Palangan masih dihantui ketakutan dengan kemunculan buaya beberapa hari
terakhir ini. Apalagi, beberapa hewan ternak warga menjadi korban keganasan
predator dua alam ini. Menyikapi kemunculan buaya tersebut, Badan Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit tidak tinggal diam.

Kepala BKSDA Pos Sampit
Muriansyah mengatakan, warga memang panik dan dibuat geger dengan kemunculan
buaya tersebut. Apalagi panjang buaya diperkirakan 3 sampai 5 meter. “Laporan
ke kami, bahwa warga resah akan kemunculan buaya tersebut. Desa tersebut berada
di tepi Sungai Seranau,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Minggu (15/3).

Dia mengatakan, warga di
desa tersebut banyak beter
nak babi, ayam dan itik. Apalagi lokasi ternak warga
posisinya di tepi sungai dan di lanting. “Kemungkinan hal inilah yang
menyebabkan buaya muncul dan menyerang hewan ternak tersebut. Warga marah dan
ketakutan akibat kemunculan buaya yang bisa datang setiap saat tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mencuri untuk Belanja Online, Dituntut 2 Tahun 8 Bulan

Menyikapi hal itu, BKSDA pun
memasang 1 set jerat buaya dengan umpan 1 ekor ayam untuk menangkap buaya yang
terus meneror warga.

“Kami berharap warga lebih
berhati-hati saat beraktivitas di sungai, sebaiknya ternak tersebut dipindahkan
ke darat. Sebab, hal tersebut dapat mengundang buaya untuk datang ke kandang
hewan ternak,” ujarnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru